Mirum Memposisikan Diri Sebagai Integrated Digital Agency

Awalnya, digital advertising agency ini bernama Magnivate—didirikan oleh Kevin Mintaraga pada 2008. Kemudian pada 2012, agensi lokal ini diakuisisi oleh agensi multinasional JWT (James Walter Thompson) dan di-rebranding menjadi XM Gravity. Pada Januari 2015 silam, JWT mengkonsolidasi bisnis digital agency-nya dalam Mirum Global Network sehingga XM Gravity pun berganti nama menjadi Mirum Indonesia.

Mirum Agency

“Kami menempatkan Mirum Indonesia sebagai integrated digital agency terbesar di Indonesia, di mana kami bisa mencapai posisi ini merupakan hasil dari strong passion para pendiri serta seluruh karyawan Mirum, karena sejak awal dibangun untuk menfasilitasi other people’s passion. We were born as local agency now to global,” papar Nanda Ivens, CEO APAC Mirum.

Sebagai integrated digital agency, Mirum Indonesia memiliki kompetensi yang menyeluruh terkait digital advertising, mulai dari layanan strategi dan jasa konsultasi, kreatif dan konten, user experience dan platform, analisis dan insight, dan pengembangan produk dan mobile. Mirum Indonesia juga memberikan layanan media planning & buying serta desain—yang diakui Nanda menjadi salah satu keunggulan kompetensi dari Mirum Indonesia.

“Dengan seluruh kompentensi ini, kami dapat memahami secara menyeluruh antara brand purpose & user needs, sehingga digital marketing dapat menjadi satu medium interaktif yang menjembatani kedua objektif tersebut. Baik dalam wujud website, application, social media channels, aktivitas digital marketing, mobile, serta medium digital marketing lainnya,” jelas Nanda.

Dengan kompetensi yang dimilikinya, Mirum menggaet klien dari brand yang bisa dibilang terdepan di bidangnya, yang sebagian besar berlatar belakang FMCG (Fast Moving Consumer Goods), teknologi, serta retail. Beberapa nama besar seperti Unilever (diantaranya Dove, Tresemme, dan Sunsilk), Singapore Airlines, Burger King, Frisian Flag, HP Indonesia, Bir Bintang, Johnson & Johnson, Indofood, dan Nestle.

Secara pertumbuhan bisnis, Nanda enggan mengutarakan besaran angkanya. “Sesuai dengan kebijakan dan arahan dari Mirum global, saya tidak bisa memberikan informasi tersebut,” ujarnya. Namun ia meyakinkan bahwa Mirum Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun.

Di usianya yang menginjak 7 tahun ini, menurut Nanda, tantangan yang dihadapi datang dari internal maupun eksternal. “Tantangan dari internal adalah untuk mengembangkan serta mempertahankan human capital yang handal, berkualitas internasional, kreatif, serta sesuai dengan culture Mirum. Apalagi Mirum percaya bahwa investment terbesar adalah sumber daya manusia, dimana kami meyakini bahwa saat ini telah memiliki bakat-bakat terbaik di bidang digital,” ungkap Nanda. “Tantangan eksternalnya adalah masih belum adanya standarisasi dalam service level dalam industri digital advertising ini serta perbedaan dalam rate card,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)