Layanan berbasis aplikasi online yang tengah marak di Indonesia, kini tak hanya menjamur di sektor transportasi. Belakangan, sektor perhotelan tengah menjadi incaran bagi pelaku bisnis yang bergerak pada layanan berbasis aplikasi online. NIDA Rooms yang memposisikan diri sebagai Virtual Hotel Operator pertama dan terbesar di Asia Tenggara misalnya, sejak akhir 2015 lalu resmi masuk pasar Indonesia.
Diungkapkan CEO dan Co-Founder NIDA Rooms Kaneswaran Avili, para pelanggan dapat melihat dan memesan ribuan kamar dengan harga yang terjangkau secara instan di berbagai destinasi pilihan di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Cukup dengan men-down load aplikasi NIDA Rooms, pelanggan sudah bisa memilih dan memesan kamar hotel via smartphone.
Ia menambahkan, NIDA Rooms fokus pada segmen budget travellers, backpackers, youth travellers, dan short-business travellers. Sementara itu, dari sisi layanan, NIDA Rooms menawarkan tiga aspek utama sebagai added value-nya. Ketiganya, best location, best quality, dan best service.
Oleh karena itu, mitra hotel yang digandeng NIDA Rooms adalah budget hotel. Tak kurang 1.000 budget hotel di berbagai kota di Indonesia, kini telah menjadi mitra NIDA Rooms. Jumlah itu setara dengan 5.000 inventori kamar hotel yang telah dicapai hanya dalam kurun waktu tujuh bulan. "Tahun 2016 ini, target kami adalah menggandeng 2.000 budget hotel di Indonesia," ucapnya.
Secara global, NIDA Rooms telah menggandeng 3.500 hotel di empat negara--Indonesia, Malaysia (603 hotel), Thailand (1.162 hotel), dan Filipina (119 hotel)--serta mengintegrasikan kegiatan pemasarannya dengan berbagai Online Travel Agents di seluruh dunia. Dalam waktu dekat, NIDA Rooms akan mengembangkan usahanya di Vietnam.
Investasi US$ 4,2 Juta dan Anggota BOD Baru
Potensi bertumbuhnya bisnis NIDA Rooms rupanya terpantau oleh para investor atau venture capital. Terbukti, hari ini (27/4), Global Rooms Linited--pemilik dan operator dari sistem reservasi hotel NIDA Rooms--mendapat suntikan investasi senilai US$ 4,2 juta. Dana tersebut diberikan oleh dua venture capital di Asia, yakni Convergence Venture dan CyberAgent Venture.
Diyakini Kaneswaran, dukungan dua venture capital itu merupakan salah satu bentuk kepercayaan terhadap prospek bisnis NIDA Rooms. Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan bisnis NIDA Rooms yang saat ini sedang memasuki fase kedua. Antara lain, untuk pengembangan bisnis di Indonesia. "Sampai akhir tahun ini, kami menargetkan untuk menggandeng 7.500 mitra hotel sekaligus meningkatkan layanan sebagai bagian dari upaya kami dalam menghadirkan pengalaman yang bernilai tambah bagi konsumen," imbuhnya.
Sebagai bagian dari langkah pengembangan bisnis, NIDA Rooms memperkuat jajaran Board of Directors (BOD)-nya. Yakni, dengan bergabungnya Justin Cohen sebagai anggota baru di jajaran Dewan Direksi NIDA Rooms.
Selama ini, Justin dikenal sebagai profesional yang memiliki pengalaman luas di bidang e-Commerce dan digital. Sebelumnya, Justin menempati posisi strategis dan bergengsi di perusahaan seperti 90min.com, J Squared Pte Ltd, NEC Computers, PartyGaming, dan HomeGuru Pte Ltd.
"Pengalaman luas Justin diharapkan dapat memberikan perspektif yang sangat bernilai bagi BOD NIDA Rooms. Kami berharap keahlian Justin di bidang bisnis digital maupun pengembangan produk dapat membawa NIDA Rooms semakin berkembang," harap Chairman dan Co-Founder NIDA Rooms Dennis Melka.