Memasuki tahun yang kedua, Social Media Week kembali dilaksanakan di Jakarta pada 24 - 26 Februari 2016 di The Hall, Senayan City. Menghadirkan lebih dari 30 pembicara yang berada di bidang ICT, SMW Jakarta juga diadakan serentak bersama kota lain di seluruh dunia yakni New York, Lagos, Hamburg.
Dalam pembukaannya, Chairman Social Media Week 2016, Anthony Liem, mengatakan bahwa dengan adanya acara ini akan meningkatkan awareness dan inspirasi akan social impact dari perkembangan teknologi dan sosial media untuk kesejahteraan rakyat.
Mengangkat tema "The Invisible Hand: Hidden Forces of Technology" mengangkat isu bagaimana perkembangan digital dan teknologi diam diam merubah tatanan sosial dan banyak aspek kehidupan.
"Sosial media adalah sebuah keniscayaan, untuk pertama kali di indonesia. Social media week di jakarta pada tahun 2015 adalah trigger untuk menggerakkan masyarakat dan ekonomi dari berbagai unsur," kata Anthony.
Menurut Anthony, Tema invisible hand di SMW 2016 ada sisi positif yakni good forces, dimana bermunculannya perusahaan-perusahaan teknologi yang berdampak sosial terhadap ekonomi dan viralnya sangat terasa di berbagai level seperti halnya Go-Jek.
Sementara itu, dalam pembukaan SMW 2016 Jakarta, Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAFT) juga meluncurkan aplikasi tentang hak intelektual bernama BIIMA. Menurut Triawan Munaf, Kepala BEKRAFT, diharapkan para pelaku kreatif mulai mendaftarkan produknya dan melakukan paten sehingga produk indonesia bisa juga bersaing di mancanegara dan diakui secara legal.
