Getol Blocking Time di Stasiun TV, Ini Anggaran yang Digelontorkan Vivo

Total belanja iklan produk selular yang mencapai Rp 3,2 triliun di sepanjang 2017 lalu, menunjukkan bahwa persaingan di pasar tersebut sangat ketat. Apalagi, belanja iklan yang besar itu hanya didominasi oleh sepuluh pemain, yakni Samsung, Vivo, Oppo, Advan, Lenovo. Asus, Polytron, Evercoss, Luna, dan LG.

Oleh karena itu, dituntut strategi yang efektif dalam membentot perhatian permirsa TV di Tanah Air. Maklum saja, lebih dari 90% para pembelanja iklan produk selular menggelontorkan anggaran mereka di media televisi.

Diungkapkan Hellen Katherina, Executive Director Media Nielsen Indonesia, tiga merek handphone pengiklan terbesar memiliki strategi masing-masing dalam penempatan iklan televisi. “Porsi iklan Samsung didominasi oleh iklan pada Commercial Break (96%), sementara Vivo dan Oppo lebih banyak memanfaatkan In-Program Ads, dengan porsi masing-masing secara berurutan sebesar 66% dan 85%,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa di tengah persaingan yang semakin gencar saat ini, para pemilik merek tidak hanya beriklan di jeda komersial (commercial break), tapi mereka juga sudah banyak mengkomunikasikan produknya di dalam tayangan program (in-program ads). “Dengan beriklan di dalam tayangan program, mereka berharap dapat menjangkau lebih banyak penonton karena pada umumnya penonton TV mengganti channel tv pada saat jeda iklan,” tuturnya.

Yang menarik dicermati adalah pendatang baru, Vivo. Ya, Vivo tercatat menggelontorkan belanja iklan yang sangat tinggi untuk strategi Blocking Time di TV demi mempromosikan beberapa varian produknya seperti Vivo V7+ dan Vivo V9. Antara lain dengan menggelar acara Grand Launch yang ditayangkan langsung di sejumlah televisi swasta nasional secara serentak. Selain memanfaatkan slot Commercial Break, Vivo juga memaksimalkan penggunaan In-Program Ads.

Ketika meluncurkan Vivo V7+ di bulan September 2017, Vivo membelanjakan Rp 7,9 miliar dalam satu hari untuk iklan televisi di slot Commercial Break, dengan siaran langsung di 9 stasiun televisi yang berhasil menjangkau 16,7 juta penonton TV. “Selain Commercial Break, Vivo juga memanfaatkan In-Program Ads berupa On-Set Placement seperti backdrop, product placement, build in, adlib sebesar 48%, dan On-Screen Placement (52%) seperti squeeze frame, super impose, running text, digital embed dan lain sebagainya,” urainya.

Enam bulan kemudian, tepatnya 29 Maret 2018 lalu, Vivo meluncurkan Vivo V9 dengan kembali melakukan siaran langsung di 12 stasiun televisi. Total belanja iklan televisi yang digelontorkan Vivo untuk commercial break sebesar Rp 8,4 miliar dalam satu hari. Hasilnya, gelaran Grand Launch Vivo V9 ini berhasil menjangkau 14,7 juta penonton. “Untuk In-Program Ads, Grand Launch Vivo V9 ini lebih banyak memanfaatkan On-Set Placement (77%) dibandingkan On-Screen Placement yang hanya 23%,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)