Ketika DOKU Memilih Millennial Sebagai Segmen Kunci

Dari 1,6 juta total pengguna DOKU, lebih dari saparuhnya adalah segmen millennials. Mereka adalah anak muda yang sangat akrab dengan digital, gemar berbelanja online, namun tidak memiliki kartu kredit. Dan, sistem pembayaran lewat e-wallet seperti DOKU pun menjadi salah satu solusi bagi mereka.

Untuk itu, millennial menjadi segmen kunci yang dipilih oleh DOKU untuk membesarkan market-nya. Tepat di awal tahun, DOKU pun mulai melancarkan berbagai jurus untuk menggarap segmen millennial. Pertama adalah dengan menjalin kemitraan bersama merchant yang juga tengah menyasar segmen millennial. Salah satunya, maskapai penerbangan AirAsia.

Dijelaskan Ayu Sawitri Hapsari, VP Marketing DOKU, co-promotion (promosi bersama) DOKU bersama AirAsia telah dilakukan sejak Maret 2017. Saat itu, program promo yang diusung keduanya adalah #NgetripHoki. Melalui program #NgetripHoki, pengguna Doku bisa merencanakan dan melakukan liburan dengan hanya menggunakan smartphone dan hampir tanpa menggunakan uang tunai. Mulai dari pembelian tiket pesawat, flight meals/hot seat/bagasi, pemesanan hotel, penjemputan dari dan ke bandara, hingga transportasi dan restoran.

Sukses menggelar co-promotion di dunia traveling, akhir September ini, DOKU kembali menjalin kerja sama strategis dengan AirAsia lewat program festival kuliner “Santan Coolonair By AirAsia”. Pada program yang digelar selama 29 September hingga 1 Oktober 2017 di The Space Senayan City-Jakarta itu, DOKU e-wallet akan menjadi alat bayar nontunai untuk setiap transaksi pengunjung.

Festival kuliner yang menyasar segmen millennials tersebut menghadirkan sedikitnya 25 jajanan top dari engara-negara ASEAN, yang diterbangkan langsung dari negara asalnya. Mulai dari Pho Thai Hung dari Vietnam, Mango Sticky Rice asal Thailand, TAPAddiction by Mom's Breaktime dari Filipina, May N Mikes Spicy Corner asal Malaysia, hingga Keng Eng Kee Seafood dari Singapura.

“Melalui program 'Santan Coolonair By AirAsia', kami ingin menciptakan brand experience kepada para pengunjung. Dalam hal ini, kami ingin mengedukasi sekaligus memberikan pengalaman tentang kemudahan sekaligus kenyamanan membayar nontunai. Kami juga berharap ada pengguna baru yang diperoleh dari program ini,” harap Ayu.

Demi menciptakan pengalaman cashless kepada segmen millennial, lanjut Ayu, DOKU juga akan memanjakan mereka dengan aneak promo menarik di booth DOKU. Antara lain, promo pembelian pulsa dengan diskon Rp 10 ribu, promo paket data dengan potongan Rp 10 ribu, free VIP Joox selama 1 bulan untuk 100 pengunjung pertam, hingga diskon 50% untuk pesan Foodgasm dengan DOKU.

“Selain itu, pengunjung juga berpeluang untuk memperoleh aneka hadiahmenarik dengan bermain Roda Hoki di booth DOKU ataupun mengikuti lomba foto selfie. Termasuk, mendapatkan saldo DOKU senilai masing-masing Rp 150 ribu untuk 10 orang pemenang setiap harinya,” papar Ayu.

Strategi kedua adalah menghadirkan wadah bagi para millennial untuk menyalurkan ide-ide kreatif mereka lewat situs GENIT.ID—yang merupakan kependekan dari Generasi Irit Ngehasilin Duit. Mereka yang mampu menciptakan ide-ide kreatif lewat situs tersebut berpeluang untuk menukarnya dengan point DOKU.

Ditambahkan VP Public Relations DOKU Anistasya Kristina, selain serius menggarap segmen millennial, DOKU juga melancarkan strategi bisnis lewat co-branding bersama komunitas. Saat ini misalnya, DOKU sudah menggandeng Al-Azhar, MPM Honda, dan Majelis Rosulullah. “Dengan Al-Azhar misalnya, para orang tua murid atau siswa dapat melakukan transaksi dengan DOKU lewat aplikasi Salam Al-Azhar yang sudah mereka miliki,” tegansya.

Strategi lainnya adalah dengan menggelar secara berkala program “Pay Day”. Melalui program promo “Pay Day”, kata Kristina, DOKU ingin mengedukasi dan mendorong masyarakat untuk melakukan transaksi secara nontunai. Salah satunya, transaksi dengan e-wallet DOKU.

Massifnya DOKU mengedukasi sekaligus mengkampanyekan gerakan nontunai rupanya berbuah manis. Diungkapkan Ayu, sejak Januari hingga akhir Mei 2017, pertumbuhan jumlah transaksi DOKU mencapai 68%. “Bahkan, tahun 2016 lalu, pertumbuhan transaksi DOKU dibandingkan tahun 2015 mencapai lebih dari 50%. Sementara, tiap tahunnya pertumbuhan transkasi DOKU mencapai 30%. Adapun nilai per transaksi di DOKU berada pada kisaran Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu,” terang Ayu, yang menyebutkan bahwa saat ini DOKU sudah dipakai oleh lebih dari 25 ribu merchant—baik dari segmen korporat, UKM, Startup, hingga online seller perorangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)