Dalam dua tahun terakhir, tren video online tengah marak di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan tingkat konsumsi video online melalui media digital maupun social media terus bertumbuh. Merujuk survei Nielsen pada 2014, Di antara berbagai jenis informasi yang dapat diakses di internet, video online merupakan yang paling sering diakses oleh para pengguna internet di Asia Tenggara.
Menariknya, Indonesia termasuk negara yang rata-rata frekuensi penggunaan video online-nya tertinggi ke empat di Asia Tenggara, yakni sebesar 81 kali dalam seminggu. Persisnya, setelah Vietnam, Filipina, dan Thailand. Negara dengan rata-rata frekuensi penggunaan video online tertinggi adalah Vietnam, yakni sekitar 91 kali dalam seminggu.
Survei Nielsen itu juga menunjukkan bahwa segmen usia 16-24 tahun—atau lebih dikenal dengan generasi millenial—lebih sering menonton video online ketimbang menonton tayangan di TV tradisional. Tak mengherankan, jika penonton video online di Indonesia didominasi oleh generasi millenial.
Perubahan konsumsi media pada generasi millenial tentu saja turut dicermati oleh para pemilik merek di Tanah Air. Antara lain, strategi pemasaran mereka kini tak melulu fokus pada iklan di TV commercial, media cetak, bahkan di media online. Kini, pemasar mulai memanfaatkan content marketing sebagai strateginya.
Mau bukti? Tengok saja, bagaimana sejumlah brand mulai memanfaatkan video online sebagai strategi komunikasi mereka. Mulai dari publisher KapanLagi Network (KLN) lewat web series #AnakArtis, Opera Indonesia yang meluncurkan film pendek bertajuk “Arah Kisah Kita” yang dikemas lewat video online, dan minuman siap saji berbulir jeruk Floridina dari Wings Group dengan kampanye F.O.G Mission.
Dijelaskan Chief Marketing Officer KLN Ben Soebiakto, “Digital adoption sangat tinggi di Indonesia, terutama pada anak muda dan generasi millenial. Hal itu dibuktikan dengan tren menonton konten hiburan tak hanya melalui televisi, namun sudah bergeser via digital. Apalagi, jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sudah mencapai 88 juta.”
Berangkat dari fakta itulah, kata Ben, KLN meluncurkan video online #AnakArtis. “Objektif utama dari video online #Anak Artis adalah untuk men-drive trafik ke situs KapanLagi.com, karena memang video online tersebut hanya tayang di situs dan akun social media KapanLagi serta www.AnakArtis.com. Objektif kedua adalah menciptakan pendapatan baru bagi KLN. Sebab, para pengelola merek dapat memanfaatkan video online #AnakArtis sebagai salah satu alternatif media placement atau saluran komunikasi brand mereka,” papar Ben.
Hasilnya? Sejak September 2015 lalu diluncurkan, video online #AnakArtis sekuel pertama yang bertajuk 'The New Royalty' langsung mencetak lebih dari 7 juta viewer. Padahal, menurut Ben, KLN awalnya hanya mematok 5 juta viewer.
“Pada video online #AnakArtis perdana, kami memang masih melakukan eksperimen. Artinya, belum fokus pada monetisasi. Baru, pada sekuel keduanya, #AnakArtis: The Royal Relationship, kami mulai melakukan monetisasi dengan menggandeng sponsor,” lanjutnya.
#AnakArtis, Media Placement Baru bagi Brand Adalah tiga...