Kolaborasi JD.id dan Sembilan Desainer di Program “Designers Give Back”

Menggandeng sembilan desainer asal Indonesia, JD.id menggelar aksi kemanusiaan bertajuk “Designers Give Back”. Kesembilan desainer itu adalah Studio 133 Biyan, Sapto Djojokartiko, Aidan & Ice, Artkea Stripes, Lace by Artkea, Denny Wirawan, Ghea Panggabean, Sejauh Mata Memandang, dan Ikat Indonesia by Didiet Maulana.

Objektif dari program "Designers Give Back” adalah membantu para tenaga medis dan relawan kesehatan sebagai garda terdepan, dengan menyumbangkan APD (Alat Pelindung Diri), masker, cairan antiseptik, dan berbagai alat kesehatan lain-nya.

Melalui kolaborasi itu, JD.id mengajak kesembilan desainer fashion itu untuk merancang dan memproduksi beberapa produk fashion edisi khusus. Adapun 100% keuntungan dari penjualan produk hasil kolaborasi itu akan dikumpulkan dan diserahkan kepada Yayasan Kitabisa.com, untuk kemudian dilakukan proses pengadaan alat kesehatan, dan disumbangkan ke beberapa rumah sakit darurat Covid-19 rujukan pemerintah.

Dituturkan Head of Fashion Category JD.id Stephanie Susilo, "Saat ini, kita semua sedang menghadapi situasi baru (new normal) yang penuh tantangan. Pandemi global akibat Virus Corona telah mempengaruhi keluarga kita, teman kita, komunitas kita, bahkan bagaimana cara kita hidup. Fashion sebagai contoh, adalah salah satu industri yang paling merasakan dampak dari wabah ini."

Namun, menurut Stephanie, melalui aksi “Designers Give Back”, JD.id ingin menyampaikan pesan kepada seluruh masyarakat bahwa fashion tidak hanya soal berjualan pakaian dan memperoleh keuntungan. "Fashion juga merupakan sarana bagi kita untuk peduli dan berbagi dengan sesama,” tandasnya.

Selain menggelar aksi kemanusiaan “Designers Give Back” untuk membantu para tenaga medis dan relawan kesehatan, lanjut Stephanie, JD.id juga telah bekerja sama dengan Yayasan Kitabisa.com untuk mengadakan program JD Peduli #IndonesiaLawanCorona.

Serupa dengan aksi “Designers Give Back”, program sosial ini juga bertujuan untuk membantu para tenaga kesehatan yang membutuhkan APD, hingga masyarakat tidak mampu, tunawisma, dan pekerja informal yang membutuhkan masker, cairan antiseptik dan alat kesehatan lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)