Mengapa Pembaca Koran di India Masih Bertambah Banyak?

India memang anomali. Lihat saja pertumbuhan koran cetak disana. Bila di negara belahan dunia lain pertumbuhan koran cenderung menurun, di India justru naik. Bukan karena teknologi internet di India kurang berkembang, justru sebaliknya. Meskipun pertumbuhan media digital di India cukup tinggi, tetapi televisi dan media cetak format tradisional masih menjadi bagian terbesar dari total belanja iklan media.
Data terbaru dari eMarketer memperlihatkan bahwa belanja iklan TV di India diperkirakan sebesar 39,3% dari total pengeluaran iklan media tahun ini. Sedangkan koran diperkirakan mencapai 33,9%. Data perkiraan belanja iklanyang dirilis KPMG dan the Federation of Indian Chambers of Commerce (FICCI) juga ssekitar angka tersebut. Penelitian dari dua entitas itu menemukan bahwa iklan cetak yang dihasilkan mencapai $ 3,0 miliar pada tahun 2016, sementara TV juga mencapai $ 3,0 miliar.

India tetap agak tidak biasa karena pendapatan iklan cetak terus berkembang, dengan koran khusus yang berperan sebagai cara yang efektif bagi pengiklan untuk menjangkau khalayak secara signifikan. Penelitian dari KPMG / FICCI menemukan bahwa surat kabar menghasilkan pendapatan $ 4,3 miliar dari iklan dan sirkulasi pada tahun 2016. Sementara itu pendapatan majalah memang turun menjadi hanya $ 199.5 juta pada tahun lalu.
KPMG / FICCI melaporkan bahwa pertumbuhan koran itu disumbangkan oleh koran-koran yang diterbitkan dalam bahasa Hindi dan bahasa lokal lainnya. Dialek umumnya disebut sebagai koran “vernakular”. Menurut penelitian, pendapatan iklan koran berbahasa Inggris tumbuh 3,5% pada 2016, dibandingkan dengan 7,1% untuk koran berbahasa Hindi dan 8,7% koran berbahasa daerah. Koran berbahasa Inggris hanya beredar di kota-kota terbesar di India, Ini berarti mengabaikan pembaca di kota-kota kecil dan daerah pedesaan yang lebih menyukai konten dalam bahasa lokal mereka.
Tidak seperti di pasar dengan ekosistem digital yang lebih maju, pendapatan surat kabar di India belum menghadapi tantangan serius dari saluran konten digital. Namun, munculnya digital tidak bisa dihindari. eMarketer memperkirakan tingkat pertumbuhan tahunan jumlah pengguna smartphone di India tetap berada di dua digit pada 2019, dan meningkat menjadi 9,8% pada tahun 2020. Pada saat itu, 28,8% dari total penduduk negara itu diperkirakan memiliki dan menggunakan smartphone setidaknya sekali per bulan.
KPMG / FICCI menemukan bahwa karena adopsi perangkat pengakses internet yang kebanyakan smartphone, serta makin murahnya tarif data 4G di pasar layanan mobile yang menjadi semakin kompetitif, menjadi ancaman bagi penerbit surat kabar karena media digital makin berkembang dan masuk ke pasar lapisan bawah yang selama ini masih menyukai membaca koran tradissional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)