Mobile Ad Stories Efektif Dongkrak Kinerja Blibli.com

E-Commerce Blibli.com memanfaatkan socialmedia Instagram untuk menyebarluaskan pesan yang dikemas dalam format mobile advertising. Senior Marcomm & PR Manager Blibli.com Lani Rahayu mengaku menggunakan Instagram sebagai etalase digital yang memajang berbagai barang yang dijual di Blibli.com dengan harapan orang akan tertarik dan kemudian membeli. “Setiap platform itu memiliki karakter. Tidak semua platform cocok untuk beragam aktivitas. Ketika memilih Instagram kami harus menentukan akan menggunakan Instagram seperti apa,” ujarnya.

Awalnya, papar Lani, konten mobile ad Blibli.com sangat hardselling dan menggunakan lebih banyak teks. Tengok saja ketika mobile ad yang dipasang di Multimedia Messaging Service (MMS), Bannner ad, hingga tayangan iklan berbasis media digital, hampir semua pesannya mengusung potongan harga (diskon) atau istilanya cuci gudang. Bahkan, pada produk yang diskonnya besar, angka diskon ditulis besar-besar agar terlihat jelas dan konsumen terpicu untuk membelinya.

Strategi diskon ini rupanya tidak mengenai sasaran. Alih-alih kontennya direspon konsumen dan mereka mau membeli, yang terjadi malah sebaliknya. Angka transaksi di Blibli.com tetap saja flat, dan kunjungan konsumen ke situs ini juga tidak terdongkrak. “Kami menyadari, konten hardselling seperti ini tidak menambah follower dan brand kami pun tidak menjadi lebih dekat dengan konsumen,” jelasnya.

Untuk meng-create konten yang tepat, kata Lani, bukanlah perkara mudah. Hal ini lantaran positioning Blibl.com sebagai online mal yang produknya amat beragam yang mencapai 15 kategori dengan ribuan SKU. Kemudian, faktor ketersediaan barang (supply) yang dipasok dari lebih 300 penjual, jua membuat tidak gampang menentukan item barang yang akan dipromosikan. Termasuk pula menentukan konten yang tepat untuk mendekatkan konsumen.

Setelah melakukan riset internal, akhirnya ditemukan solusi bahwa mobile ad Blibli.com harus menyajikan konten yang menginspirasi dan orisinal. Blibli.com pun kemudian memanfaatkan beragam fitur yang dimiliki oleh Instagram seperti Stories Ads sebagai platform mobile ad.

Konten yang mengispirasi dan orisional ini, menurut Lani, bisa diangkat dari keseharian, seperti menyajikan resep makanan hingga konten fesyen yang sedang tren. Sementara untuk menciptakan word of mouth, pihaknya menggunakan peran sosial influencer.

Terutama pada konten fesyen, Blibli.com menggunakan model cantik yang tak lain adalah karyawan Blibli.com sendiri. Mereka dikaryakan untuk materi promo. Dalam sebulan, rata-rata 10 video promo diciptakan. “Kami menyadari bahwa konten yang penuh insipirasi dan otentik ternyata berhasil buat kami daripada sekadar menaruh nominal diskon di dalam konten,” ungkapnya.

Konten mobile ad versi cerita (stories) tak luput dilakukannya. Blibli.com melihat peluang untuk menggunakan iklan dalam format cerita yang baru diluncurkan Instagram untuk menghasilkan brand awareness dan promonya. Hal ini dituangkan dalam kampanye video promo berdurasi lima detik selama bulan Februari lalu.

Uniknya, video promo dalam mobile ad tersebut menyajikan tema-tema yang biasa dihadapi dalam keseharian. Waktu tayang pun tidak kontinu setiap hari, melankan tiga kali dalam sepekan, yakni hari Senin, Rabu, dan Kamis.

Hari Senin bertema “Moms Day”, yakni materi iklannya menampilkan produk seperti pakaian bayi, susu bubuk, dan popok bayi. Hari Rabu mengusung tema “Rabu Cantik” atau “Beautiful Wednesday” menyajikan produk untuk kaum Hawa seperti tas dan make up. Sementara hari Kamis hadir dengan tema “Kamis Ganteng” atau “Handsome Thursday” menampilkan produk untuk laki-laki seperti kemeja, jam tangan atau sepatu.

Blibli.com memproduksi pula video berdurasi 15 detik yang menampilkan konsumen sedang menikmati produk-produk yang ditampilkan dalam promo sebelumnya. Video ini berperan mengingantkan kembali (reminder) mobile ad yang tayang sebelumnya pada hari Senin, Rabu, dan Kamis, sekaligus menciptakan ketertarikan mereka setelah melihat model menggunakan produknya tampil cantik. “Lewat kampanye ini, konsumen diharapkan akan membeli produk,” kata Lani.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)