Ketiga, menyangkut layanan after sales service harus prima. Pemain harus cepat tanggap terhadap komplen atau ketidakpuasan yang muncul. Ini penting mengingat pelanggan internet merupakan individu yang sangat terkoneksi dengan media social sehingga kalau komplain tidak bagus akan cepat menjadi viral negatif. Selain itu, banyak ulasan atau forum yang membahas tentang penyedia layanan. Karena layanan internet termasuk produk yang dibeli dengan perencanaan, maka banyak orang akan searching dulu di internet menyangkut pilihan-pilihan atau rekam jejak kinerja para provider.
Nah, kalau e-WOM (Word of Mouth di internet) suatu penyedia layanan dinilai buruk, maka orang bisa membatalkan niat berlangganannya. Ini bisa dipahami karena pelanggan tidak mau ribet setelah pasang kemudian kecewa. Karena, keputusan pembelian ini tergolong digunakan jangka panjang.
Keempat, paket berlanggan yang panjang akan mampu membuat ikatan lebih kuat. Artinya, paket-paket yang ditawarkan lebih baik dibuat dalam rentang jangka waktu yang lebih panjang dengan tawaran harga yang menarik. Kalau orang sudah langganan katakan satu tahun, maka mereka lebih terikat dibanding sifatnya hanya langganan bulanan. Namun, sekali lagi ini harus didukung dengan kinerja dan reliabilitas yang andal.
Kelima, strategi dengan masuk kawasan termasuk memanfaatkan captive market yang jelas. Apa yang dilakukan MyRepublic merupakan contohnya. MyRepublic yang menggandeng Sinarmas Land membuat provider ini memiliki hak eksklusif sehingga otomatis menghalangi masuknya pesaing. Cara ini tentu efektif sehingga pelanggan tidak memiliki banyak pilihan. Namun demikian, sekali lagi mutu yang ditawarkan juga harus mumpuni.
Lantas, siapa yang berpotensi memenangkan persaingan? Sebenarnya, siapa yang akan menang tergantung pada kelima cara di atas. Beberapa pemain yang baru seringkali direspon bagus saat awal, namun begitu base pelanggannya besar, masalah muncul dengan kecepatan dan kehandalan koneksi layanannya.
Sebagai contoh beberapa waktu lalu, salah satu merek sangat direkomendasikan oleh para pelanggan. Namun begitu beberapa bulan setelah base pelanggannya besar, mulai ada penurunan performance yang dirasakan oleh pelanggan dan mulai muncul keluhan. Nah, kalau kemudian masuk provider baru yang jumlah base pelanggannya masih sedikit sehingga performance-nya bagus akan direspon cepat. Jadi, );?menjaga kekonsistenan performance harus dilakukan oleh setiap provider. * (dwi)
Page: 1 2 3 4 5Lihat Semua
MIX.co.id - Didi Max Berjangka (DIDIMAX) kembali menggelar program literasi perdagangan komoditi, pada awal tahun…
MIX.co.id - XL Axiata melalui XL Axiata Business Solutions (XLABS) menjalin kemitraan strategis dengan PT…
MIX.co.id - Penelitian mengenai perkiraan intoleransi laktosa pada populasi dewasa menunjukan bahwa 64% orang Asia…
MIX.co.id - Bibir termasuk bagian pada tubuh seseorang yang sering terekspos, terkena sinar matahari, udara,…
MIX.co.id - Indonesia Basketball League (IBL) turut berpartisipasi pada "Asia Pacific Media Forum" (APMF) yang…
MIX.co.id – Produsen motor listrik asal China, PT Sunra Asia Pasific Hi-Tech (Sunra Indonesia), semakin…