Merujuk studi yang dilakukan TNS untuk Facebook, dijumpai fakta bahwa salah satu faktor pendukung pertumbuhan industri e-commerce adalah mobile. Melalui mobile, pembeli memanfaatkan jejaring sosial, seperti Facebook, sebagai sebuah platform untuk menemukan produk, informasi, dan rekomendasi saat sedang melakukan belanja online.
Dipaparkan Deepesh Trivedi, Head of Retail and e-Commerce Southeast Asia Facebook, pengguna e-commerce melakukan belanja online karena harga, kemudahan, dan informasi. "Hasil itu sesuai dengan temuan dari penelitian yang dilakukan oleh Facebook setelah melakukan interview dengan 1000 orang Indonesia yang gemar berbelanja online," kata Deepesh yang menyebutkan bahwa penjualan ritel e-commerce di Indonesia diharapkan dapat meningkat sebanyak 66% di tahun 2015.
Studi tersebut juga menemukan fakta bahwa pembeli online di Indonesia menggunakan ponsel dan desktop secara bergantian saat melakukan pembelian online. Sementara itu, smartphone menjadi alat yang paling sering digunakan untuk mencari produk (62%), melakukan riset sebelum membeli (55%), dan melakukan pembayaran (49%).
Ia juga mengungkapkan bahwa di antara semua jejaring sosial, Facebook merupakan jejaring sosial yang paling sering digunakan setiap harinya (78%). Facebook juga berfungsi sebagai pasar sosial. Di Facebook, lebih dari 40% pembeli online di Indonesia mencari informasi produk atau membaca sebuah rekomendasi, yang membuat mereka berminat untuk membeli dan kemudian melakukan pembelian.
"1 dari 4 orang membeli sesuatu berdasarkan informasi yang mereka dapatkan (27%) atau berdasarkan rekomendasi yang mereka dapatkan (31%) di Facebook. Setelah melakukan pembelian, 3 dari 10 pembeli ini memberikan pendapat mereka mengenai pengalaman membeli mereka di platform Facebook," tambahnya.
Deepesh pun mengemukakan tiga strategi agar pemasar atau marketers sukses dalam memanfaatkan social media facebook sebagai channel penjualan online mereka.
Jangkau Pelanggan Anda dengan Page Facebook
Facebook adalah media sosial terbaik bagi pembeli online di Indonesia dan memiliki keberadaan di platform ini bisa mendorong kesadaran orang akan produk atau layanan yang ditawarkan bisnis Anda. Facebook Page dirancang khusus untuk semua skala bisnis untuk mendapatkan pelanggan baru sekaligus mempertahankan keterhubungan dengan pelanggan yang sudah ada. Pada Page, bisnis bisa menampilkan produk dan layanan mereka, selain berkomunikasi, beriklan, dan mendorong penjualan pelanggan lama dan baru menggunakan tombol call-to-action. Dengan menggunakan Page Insights, bisnis juga dapat memahami lebih baik pelanggan mereka dan menawarkan konten yang lebih relevan.
Melengkapi Pengalaman di Desktop dengan Ponsel
Pengguna ecommerce di Indonesia lebih sering berbelanja di ponsel dibandingkan di desktop, terutama dalam hal mencari produk. Untuk itu, pemasar harus mengadopsi pendekatan pemasaran yang terfokus pada ponsel. Bisnis harus menyesuaikan pengalaman berbelanja melalui ponsel, dan menargetkan iklan pada ponsel. Pemasar juga harus membagikan konten kreatif dengan memilih konten yang sederhana, gambar yang menarik dengan warna-warna yang menonjol di News Feed. Selain itu, pemasar juga harus mampu menulis pesan bisnis yang singkat dan jelas dibandingkan dengan penjelasan yang panjang lebar untuk memperkenalkan produk dan layanan mereka dengan cepat untuk mendorong pelanggan melakukan tindakan pembelian.
Menargetkan Pelanggan Loyal dan Pelanggan Baru dengan Database
Dengan Custom Audiences pada Facebook, Anda dapat membuat daftar target audiens Anda pada Facebook berdasarkan pelanggan Anda yang sudah ada, dan menjangkau mereka dengan produk dan promosi terbaru ketika mereka mencari produk di Facebook. Anda juga dapat menemukan calon pelanggan di Facebook dengan menggunakan Lookalike Audiences, yang memungkinkan Anda untuk menjangkau pelanggan yang hampir serupa dengan pelanggan Anda yang sudah ada, untuk meningkatkan kesadaran akan brand Anda dan mendorong konversi dengan iklan Facebook.
Ia pun mencontohkan start-up Batik Kultut dan online shop Lazada.com. Start-up Indonesia Batik Kultur menggunakan Facebook sebagai saluran pemasaran online utama untuk mendorong penjualannya. Butik online yang sebelumnya hanya menggunakan profil Facebook, kemudian membuat Page untuk memperluas fiturnya sehingga mereka dapat membangun interaksi dengan konsumen mereka dan di saat yang sama mereka juga dapat mengembangkan pasarnya.
"Batik Kultur menjawab semua pertanyaan seputar penjualan mereka melalui Facebook Page Batik Kultur dan Facebook Messenger. Batik Kultur mempromosikan produk baru mereka melalui boost post dan iklan foto. Mereka juga memanfaatkan Page Insights untuk mendapat pemahaman yang lebih baik mengenai berbagai jenis audiens mereka. Dengan Facebook Page, Batik Kultur telah mengalami peningkatan penjualan sebesar 60% dalam 10 bulan dan Batik Kultur mendapatkan 125x lipat dari tingkat pengembalian atas biaya iklan (Return of Ad Spend)," terangnya.
Sementara itu, Lazada.com juga menggunakan Facebook untuk mengembangkan konsumen dan penjualannya. Dimulai dari membuat Page untuk terhubung dengan pelanggan di Facebook. Lazada.com juga menjangkau audiens yang lebih luas dengan biaya yang tidak terlalu mahal dengan berbagai jenis iklan melalui fitur targeting seperti Custom Audiences dan Lookalike Audiences. "Lazada berhasil menjangkau 80% populasi pasar online di Indonesia," tutupnya.