Kara Jensen, dalam artikelnya yang berjudul “ 10 Do’s and Don’ts of B2B Branding” mengungkapkan bahwa banyak orang percaya bahwa branding hanyalah sebatas mengkreasikan sebuah logo dan tagline. Meskipun sebuah logo baru dan tagline dapat menjadi beberapa cara untuk menyukseskan proses branding B2B, keduanya tidak mampu mencakup seluruh proses tersebut. Ketika menciptakan sebuah brand baru atau peremajaan dari brand yang sudah ada, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan selain desain logo dan tagline yang menarik.
Daftar singkat mengenai 5 Do’s dan 5 Don’ts dalam hal branding B2B
Berdasarkan pengalaman Kara Jensen di dunia branding B2B, ia menempukan bahwa banyak marketers cenderung meng-undervalue atau terlalu memikirkan brand mereka. Untuk membuat seluruh proses bisnis B2B berjalan dengan lebih lancar, Kara Jensen telah mengkompilasikan sebuah daftar singkat mengenai 5 Do’s dan 5 Don’ts dalam hal branding.
The DO's
1. Pertimbangkan Audiens Anda
Tempat terbaik untuk mulai adalah dengan mempertimbangkan dan menganalisa klien ideal Anda. Siapakah mereka? Apa saja kebutuhan dan tantangan mereka? Definisikan secara jelas audiens Anda beserta dengan titik krusial mereka. Memahami siapa target marketing dapat membuat Anda mampu membuat strategi yang menarik bagi audiens.
2. Fokus pada Kekuatan Anda
Merupakan hal yang penting untuk menentukan apa saja kekuatan yang dimiliki oleh brand Anda dan bagaimana kekuatan tersebut dapat menjadi nilai tambah bagi klien. Buatlah sebuah daftar berisi kekuatan brand Anda. Mintalah masukkan dari tim sales, costumer service dan manajemen Anda. Setelah Anda memiliki daftar yang komprehensif, kelompokkan ke dalam 5 kekuatan dan pastikan bahwa kekuatan tersebut relevan kepada konsumen Anda.
3. Buatlah Sebuah Pernyataan Misi yang Kuat
Menetapkan kekuatan-kekuatan dan nilai dari brand Anda dapat membantu Anda menulis dan memperbaiki pernyataan misi Anda. Pernyataan misi Anda haruslah singkat, spesifik dan tertulis. Anggaplah bahwa pernyataan misi dapat menjadi mantra bagi brand Anda. Para profesional sukses dan pemimpin sering bertanya pada diri mereka sendiri, “Apakah keputusan atau aksi ini sejalan dengan pernyataan misi kami?”
4. Bersikaplah Konsisten
Mempersempit daftar kekuatan Anda, kebutuhan klien dan pernyataan misi merupakan kesatuan dalam mengembangkan sebuah brand B2B. Selagi Anda melanjutkan usaha Anda untuk membentuk strategi marketing brand, kunci kesuksesan Anda terletak pada konsistensi. Contohnya, jika Anda memfokuskan pada “efisiensi”, pastikan bahwa Anda membawa pesan tersebut di sepanjang potongan-potongan yang berkaitan dengan brand. Artinya sifat dan layout setiap materi marketing dan sales Anda harus menggambarkan “efisiensi”.
5. Diferensiasikan Diri Anda...