Para pembicara saat event Faspay Brunch yang diselenggarakan Faspay beberapa waktu lalu di Jakarta.
Angka pengguna internet di Indonesia diprediksi akan terus tumbuh hingga tahun-tahun mendatang. Di tahun 2015, sekitar 95 juta penduduk Indonesia sudah menjadi pengguna aktif internet, dan diprediksi akan mencapai lebih dari 102 juta pada 2016. Tak heran jika meningkatnya kesadaran masyarakat akan penggunaan teknologi dan internet dalam kehidupan sehari-hari, turut mendukung perkembangan bisnis e-commerce di Indonesia.
Dalam rutinitas sehari-hari, tidak sedikit netizen yang semakin mengandalkan platform digital, mulai dari melakukan kegiatan perbankan, belanja kebutuhan sehari-hari, bahkan dalam aktivitas commuting sekalipun. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 7,4 juta orang yang terbiasa melakukan transaksi belanja digital. Perubahan kebiasaan masyarakat inilah yang menjadi pemicu timbulnya berbagai macam usaha rintis (start up) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Angka start up juga bertumbuh, dimana hingga tahun lalu mencapai 1.500 bisnis, dan masih terus bertambah.
Melihat potensi tersebut, Faspay, perusahaan penyedia layanan payment gateway systemmenggelar diskusi interaktif bertajuk “Online Start Up & Success Path” beberapa waktu lalu. Event yang dihadiri oleh Hioe Fui Kian -Direktur Faspay, Eddy Tju – Head of Business Development Faspay, Ryan Gondokusumo – Founder Sribu.com, dan Riel Tasmaya - CEO Muslimarket tersebut bertujuan untuk mendukung pengembangan usaha rintis (start up) di Indonesia.
Dikatakan Hioe Fui Kian, Direktur Faspay, ”Kami memprediksi akan ada lebih banyak entrepreneur independen (atau UKM) di tahun 2016 yang memulai bisnis online bermodalkan media sosial seperti Instagram. Para entrepreneur atau penjual independen tersebut pasti membutuhkan solusi pembayaran untuk mengembangkan bisnis mereka. Faspay berkomitmen untuk membantu para pelaku start up dalam memberikan kemudahan bagi para pelanggannya dalam hal keamanan transaksi online.”
Selain isu pembayaran, edukasi masyarakat tentang tren belanja atau bisnis online juga mengambil peran yang sangat penting dalam keberhasilan transaksi online. ”Ini bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi menjadi tanggung jawab kita semua. Para pelaku start upbisa memulai edukasi dari target market masing-masing. Pada akhirnya merupakan suatu kewajiban bagi para pelaku start up untuk dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi customer dalam berbelanja online, baik dari segi kenyamanan ‘etalase’ belanja, proses pembayaran, hingga pengiriman barang,” pungkas Riel Tasmaya, CEO Muslimarket.com.
1 thought on “Faspay: “2016, Bisnis Online Lewat Social Media Makin Gencar””