Perusahaan e-commerceOnline-to-Offline (O2O) Kioson resmi initial public offering (IPO) pada Kamis (7/9). Dalam rangka rencana IPO ini, Kioson mempercayakan PT Sinarmas Sekuritas sebagai underwriter. Langkah ini menjadikan Kioson sebagai perusahaan startup pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia.
Kioson, perusahaan rintisan (startup) pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia.
“Rencana IPO ini merupakan bagian dari strategi kami dalam melaksanakan misi menjadi jembatan antara underserved market dengan teknologi digital. Kami melihat bahwa pasar yang belum terlayani oleh dunia digital masih sangat luas. Kioson hadir sebagai platform O2O menghadirkan solusi atas hambatan dalam pembayaran, logistik, dan kepercayaan terhadap e-commerce,” jelas Co-Founder Kioson Jasin Halim.
Sekitar 75,76% dana hasil IPO akan digunakan Kioson untuk mengakuisisi PT Narindo Solusi Komunikasi (“Narindo”). Selebihnya, akan digunakan untuk modal kerja. “Akuisisi ini akan memperkuat struktur dan menambah portofolio Perseroan, yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi positif kepada kinerja keuangan Perseroan,” ujar Jasin.
Hingga April 2017, Kioson telah memiliki lebih dari 15.000 mitra kios yang tersebar di 384 kota di Indonesia, dengan mayoritas berada di kota lapis kedua. Perseroan menargetkan peningkatan mitra kios mencapai 100 persen pada akhir 2017. Aplikasi Kioson fokus menawarkan tiga kategori produk , yakni layanan digital dan Payment Point Online Bank (PPOB), layanan Keuangan, serta layanan e-commerce.
Secara kinerja, berdasarkan laporan keuangan per 30 April 2017, omset Kioson sudah mencapai Rp 25,9 miliar. Dengan total aset mencapai Rp 44,77 miliar atau naik sebesar 25,29% bila dibandingkan dengan aset per 31 Desember 2016.