Gurita Bisnis Pizza Hut di Industri Ritel F&B

Industri ritel Food & Beverages (F&B) di Indonesia terus bertumbuh. Antara lain, ditandai dengan coffee retail yang belakangan makin marak. Sebagai pemain lama di industri ritel F&B, Pizza Hut tentu saja tak tinggal diam. Sejak kehadirannya di Indonesia pada 1984 lalu, Pizza Hut tak pernah berhenti melakukan ekspansi. Awal November ini (7/11) misalnya, Pizza Hut resmi membuka gerai ke-500-nya di Golden City, Bekasi Utara. Kehadiran gerai ke-500 itu menjadi bukti eksistensi Pizza Hut di industri ritel F&B.

Dijelaskan Jeo Sasanto, Direktur PT Sarimelati Kencana Tbk., pemegang hak waralaba Pizza Hut di Indonesia, dimana PT Sriboga Raturaya sebagai pemegang saham terbesar PT Sarimelati Kencana Tbk., "Ekspansi gerai memang rutin kami lakukan setiap tahunnya. Kami membuka minimal 60 gerai baru setiap tahunnya. Sampai akhir tahun ini, kami targetkan akan ada 511 gerai Pizza Hut."

Lebih lanjut ia menjelaskan, dari total 500 gerai Pizza Hut yang dihadirkan, ada empat konsep ritel F&B yang kami tawarkan. Pertama, Pizza Hut Restaurant yang berkonsep resto atau fine dining. Kedua, PHD (Pizza Hut Delivery) yang berkonsep delivery dan takeaway. Ketiga, Pizza Hut Kitchen yang mirip resto, namun sistemnya seperti fast food order di counter, dimana kapasitas eat-nya hanya 60-80. Keempat, Pizza Hut Express yang menawarkan kecepatan seperti di food court.

"Dari keempat konsep itu, kontribusi terbesar terhadap total pendapatan Pizza Hut adalah konsep resto, yakni sebesar 70%. Sedangkan sisanya, 25% PHD dan 5% dari dua konsep atau brand yang baru kami luncurkan di 2018, yakni Pizza Hut Kitchen dan Pizza Hut Express," papar Jeo di sela-sela pembukaan gerai ke-500 Pizza Hut di Bekasi Utara.


Melalui empat konsep itu, diakui Jeo, Pizza Hut memiliki sejumlah keuntungan. Antara lain, selain menjangkau lebih banyak segmen, Pizza Hut juga lebih mudah bertumbuh. Saat ini, untuk gerai berkonsep resto jumlahnya memang masih mendominasi, yakni mencapai 255 gerai. Selanjutnya, 225 gerai PHD dan 20 gerai untuk Kitchen dan Express.

Kendati persaingan di industri ritel F&B makin sengit, dikatakan Jeo, kinerja penjualan Pizza Hut tetap sanggup bertumbuh. Per akhir Oktober 2019, Pizza Hut telah mempublikasikan laporan keuangan untuk periode September 2019. Pada periode tersebut, Pizza Hut mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 2,9 triliun atau tumbuh 14,2% dari penjualan di periode yang sama tahun sebelumnya. Tumbuhnya penjualan itu juga diikuti dengan tumbuhnya laba bersih menjadi Rp 149 miliar atau setara dengan pertumbuhan sebesar 47% dibanding tahun lalu.

Tahun 2020 mendatang, meski belum final, diungkapkan Jeo, Pizza Hut kembali akan melakukan ekspansi dengan menambah 60 gerai baru seperti tahun ini. Guna mencapai target tersebut, ada sejumlah strategi yang siap dilancarkan Pizza Hut.

Strategi pertama adalah dengan mendengarkan kustomer. "Apa yang mereka suka, mereka inginkan, kami harus usahakan memberikan yang terbaik. Strategi kedua adalah inovasi berkelanjutan. Diyakini Jeo, Pizza Hut dikenal dengan pizza yang paling inovatif, karena setiap waktu menghadirkan pizza yang sesuai dengan lidah orang Indonesia dan disukai kustomer. "Setiap tahun, kami menghadirkan 4-6 menu Limited Time Offer," katanya.

Strategi ketiga adalah dengan menawarkan produk dengan harga yang terjangkau, antara lain dengan selalu merilis aneka promosi baru di Pizza Hut. Strategi keempat adalah memberikan layanan yang terbaik dengan menghadirkan resto-resto baru yang nyaman. "Bahkan, restoran lama pun secara berkala, 5-6 tahun sekali, kami akan renovasi agar kustomer merasakan ambiance yang baru dan nyaman," ujar Jeo yang menyebutkan Pizza Hut juga sudah melakukan kerja sama dengan GoFood dan GrabFood, meski masih lebih banyak pelanggan yang memilih datang ke resto untuk di-takeaway.

Gerai ke-500
Dengan investasi Rp 8 miliar, gerai ke-500 Pizza Hut di Golden City, Bekasi Utara, resmi diluncurkan pada awal November ini (7/11). Melalui peluncuran gerai tersebut, Pizza Hut Indonesia mampu membuktikan eksistensinya yang telah hadir selama 35 tahun di Indonesia.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)