Ini Strategi Marrakech Group Hadapi Pandemi dan New Normal

Tetap bertahan di masa pandemi Covid-19 menjadi tantangan utama bagi para pelaku bisnis. Tanpa terkecuali, pelaku bisnis di industri kuliner. Maklum saja, kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) membuat restoran harus tutup sementara. Kalaupun buka, tidak boleh dine in atau makan di tempat. Bahkan, ketika memasuki New Normal dan PSBB diperlonggar, restoran yang buka hanya boleh diisi separuhnya dengan menerapkan standard protokol kesehatan.

Situasi seperti itu dialami juga oleh Marrakech Group. Dikatakan Maria Rotinsulu El Mourabiti, Owner Marrakech Group, "Kami tetap beroperasi, mengingat nasib pegawai kami apabila Marrakech Restaurant ditutup. Yang kami lakukan adalah pembatasan jumlah pegawai di tempat kerja dan inovasi produk sesuai kebutuhan konsumen."

Salah satu strategi Marrakech pada masa pandemi adalah menghadirkan kemasan bowl pada dua menu andalannya, nasi Biryani dan nasi Mandhi. Bahkan, Marrakech kemudian memutuskan untuk menghadirkan menu yang sama dalam kemasan Bento.

Hasilnya? Dijawab Maria, "Alhamdulillah, Marrakech berhasil selamat dari guncangan selama PSBB dengan adanya kemasan Bowl dan Bento. Ternyata, keputusan kami untuk tetap beroperasio dan membuka restoran saat pandemi ini berjalan dengan baik."

Selanjutnya, Nasi Biryani dari Marrakech Restaurant mulai dikenal. Bahkan, banyak permintaan dari konsumen untuk meminta Marrakech membuka cabang untuk menawarkan menu tersebut.

"Apabila kami membuka restoran baru dengan konsep Marrakech, maka modal usaha sangat besar. Kemudian, timbul gagasan baru untuk membuka gerai-gerai dalam skala yang lebih kecil dengan nama Tante Biryani," cerita Maria.

Dengan modal yang terjangkau, akhirnya, Maria memutuskan membuka gerai kecil dengan merek Tante Biryani. Dengan strategi di masa New Normal ini, ia berharap, gerai baru ini dapat tumbuh dengan pesat. Sebab, ia juga melancarkan strategi franchise untuk mengembangkan resto Tante Biryani.

"Jadi, selain menjawab permintaan konsumen, Tante Biryani juga membuka lapangan pekerjaan bagi pekerja kuliner yang kehilangan pekerjaan serta solusi juga bagi para pelaku bisnis yang ingin memiliki usaha kuliner, klaimnya.

Dengan jaminan kualitas rasa dan harga terjangkau, Rp 45 ribu hingga Rp 55 ribu (sebelum pajak), Maria optimistis resto Tante Biryani akan diterima baik oleh konsumen. "Bahkan, untuk menghadirkan menu yang unik, kami memadukannya dengan menunkekinian, seperti Biryani Ayam Geprek dan Biryani Nasi Gila," lanjutnya.

Lebih jauh ia menjelaskan, Tante Biryani dipersonifikasi sebagai sosok tante yang cantik, menggoda, centil, dan sayang dengan para keponakan. Maka, hadirlah sosok Vanessa Angel. Tak hanya sebagai model, Vanessa juga berpartner sebagai rekan bisnis dalam Management Tante Biryani. Tak tanggung-tanggung, Vanessa mengikuti setiap proses dengan turun langsung dari proses pembuatan, penyajian hingga penjualan.

Saat ditawari pertama kali oleh Tante Maria, Saya langsung tertarik dan berinvestasi dalam pembukaan gerai makan simpel Timur Tengah ini. Kebetulan ini rezeki dari anak saya, jelas artis yang sukses berbisnis kebab.

Melihat perkembangan pasar yang mulai banyak permintaan, maka Marrakech Group akan membuka gerai Tante Biryani di sejumlah tempat. Antara lain, Living Plaza Bintaro, Jalan Bintaro Utama Raya-Tangerang Selatan, Ampera Raya-Jakarta Selatan, dan Cibubur. "Untuk pembukaan pertama gerai Tante Biryani sendiri akan diselenggarakan pada 21 Juni 2020," pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)