MIX.co.id - Belakangan ini, Financial Technology (fintech) tengah menjadi primadona di Indonesia. Asosiasi Fintech Indonesia mencatat, Investasi di industri fintech nasional selama 2021 mencapai US$ 904 juta atau setara Rp 12,9 triliun.
Sejalan dengan tingginya investasi di industri fintech, nilai transaksi yang terjadi di industri ini pun terhitung menggiurkan. Masih menurut catatan Asosiasi Fintech Indonesia, sepanjang 2021, nilai transaksi uang elektronik di Tanah Air meningkat hampir 60% secara year on year (YoY) menjadi Rp 35 triliun pada akhir 2021. Bahkan, adopsi QRIS juga telah melewati target 12 juta merchant sebelum akhir 2021.
Fenomena itu juga dialami CIMB Niaga. Melalui platform OCTO Mobile, per 30 September 2022, total jumlah transaksi mencapai 139 juta. Itu artinya, tumbuh sebesar 87,2% YoY.
Diungkapkan Head of Digital Banking, Branchless, & Partnership CIMB Niaga Lusiana Saleh, saat media gathering yang digelar CIMB Niaga pada 28-30 November 2022 di Bali, kini, 97% transaksi di bank CIMB Niaga sudah digital. "Dari 7,2 juta nasabah CIMB Niaga, 2,8 juta adalah pengguna aktif OCTO Mobile dan 1,7 juta pengguna OCTO Clicks," ucapnya.
Tak hanya itu, pengguna rekening ponsel di OCTO Mobile pun tercatat cukup signifikan, yakni mencapai 4,5 juta. "CIMB Niaga adalah pelopor eWallet pertama di Indonesia yang mengubah nomor ponsel menjadi rekening. Dan, mereka yang memiliki rekening ponsel, tidak harus menjadi nasabah CIMB Niaga," terang Lusi, yang menyebutkan rekening ponsel sudah dirilis sejak 2013.
Sebagai pelopor digital banking di Indonesia, lanjutnya, CIMB Niaga terus menghadirkan berbagai inovasi. Mulai dari pionir untuk pembukaan rekening secara online pada 2019--termasuk tarik dan setor tunai tanpa kartu, hingga rebranding Go Mobile menjadi OCTO Mobile serta merilis OCTO Clicks pada 2020.
"Kami juga melengkapi digital super app OCTO Mobile dengan segudang fitur terkini yang bisa digunakan nasabah untuk beragam kebutuhan. Oleh karena itu, rencananya tahun depan, investasi teknologi akan mencapai dua kali lipat. Investasi itu untuk meng-upgrade fitur terbaru, menghadirkan security yang paling bagus, serta marketing program guna meningkatkan transkasi dan menumbuhkan nasabah," paparnya.
Diakui Lusi, di tengah maraknya platform fintech baru yang bermunculan, CIMB Niaga dituntut untuk menghadirkan USP (Unique Selling Point). "Untuk menghadirkan USP atau aneka fitur baru yang sesuai kebutuhan pasar, kami berangkat pada consumer insight," ujarnya.
Dia mencontohkan, consumer insight yang CIMB Niaga dapat, ternyata dalam transaksi digital, konsumen banyak melakukan transfer, tarik tunai, dan top-up. "Oleh karena itu, kami menghadirkan USP berupa bebas biaya untuk 20 kali transfer, 20 kali tarik tunai, dan 20 kali top-up e-Wallet setiap bulannya," imbuhnya.
Hasilnya, transaksi tertinggi di OCTO Mobile saat ini adalah transfer, top-up eWallet, dan bill payment. "Berkat USP itu, transaksi di OCTO Mobile meningkat dan pelanggan makin loyal," akunya.
Jelang liburan akhir tahun ini, CIMB Niaga juga memperkenalkan fitur Travel Concierge untuk memesan dan membayar tiket pesawat tujuan domestik maupun luar negeri.
"Menariknya, saat ini tersedia cashback hingga Rp 300...