Inovasi, Strategi Saung Angklung Udjo untuk Bertahan

Di usianya yang sudah melewati 40 tahun, nama Saung Angklung Udjo semakin berkibar bahkan hingga ke mancanegara. Tahun 2014 lalu tercatat jumlah pengunjung berjumlah hingga 225.889 orang atau 18.832 orang per bulannya. “Komposisinya pelajar atau mahasiswa 50-57%, turis asing hingga 30%, dan sisanya turis lokal. Itu jumlahnya belum seberapa, belum lagi dari kegiatan lain seperti charity,” ungkap Ahadian Hadikusumah, Marketing & Sales Jr. Manager Saung Angklung Udjo.

saung angklung udjo

Setiap bulan, lanjut pria yang akrab disapa Kang Hadi, Saung Angklung Udjo selalu ramai dikunjungi. “Peaknya hampir setiap bulan terutama Maret, Oktober dan menjelang bulan puasa. Mendekati hari raya biasanya sepi. Tapi turis mancanegara tidak ada waktu sepinya,” tambahnya.

Lalu, di usianya yang terbilang tua, mengapa destinasi wisata yang terletak di Bandung Timur ini semakin terkenal? Diungkapkan Hadi, Saung Angklung Udjo giat melakukan inovasi agar publik tidak jenuh dengan brand. “Kalau peremajaan atau rejuvenasi, kami tidak bisa lakukan itu karena konsep Saung Angklung Udjo sudah baku dari pendirinya. Kami menyiasatinya dengan inovasi, misalnya angklung interactive. Jadi sebenarnya angklung interactive itu adalah salah satu materi dari pertunjukkan yang ada disini. Pengunjung diajak bermain angklung secara harmonis,” ujarnya.

Angklung interactive memang sedang marak belakangan ini. Bahkan perusahaan sering menggunakan konsep ini dalam event yang digelarnya. Sebut saja Bank Mandiri, Aqua, hingga perusahaan multinasional kelas LG, Toyota, dan Mitsubishi. “Kami tawarkan unsur seni dan budaya kepada mereka. Sekarang mindset publik sudah berubah untuk mencintai budayanya. Itulah yang menjadi daya tarik brand kami yang menawarkan seni dan budaya lokal,” imbuhnya.

Menurut Hadi, tidak ada strategi khusus dalam memasarkan brand Saung Angklung Udjo. “Tidak ada strategi khusus. Kami menggunakan word of mouth marketing dan itu memang terbukti efektif. Selain itu kami juga melakukan hal-hal standar seperti blast email, upload di Youtube, dan Website. Kami juga menawarkan ke perusahaan yang berulang tahun, tapi tidak hard selling, kami tampilkan performance, portofolio, dan edukasi tentang seni budaya angklung,” ulasnya.

Namun menurutnya, added value yang ditawarkan brand Saung Angklung Udjo-lah yang menjadi daya tarik. “Contohnya angklung interactive tadi. Jadi pengunjung tidak hanya menonton tapi juga diajak untuk experience bisa menggunakan musik tradisional,” imbuhnya. Selain itu, Saung Angklung Udjo juga menawarkan konsep alami dan asri di tempat lokasi wisata yang terletak di Jalan Padasuka, Bandung Timur. “Customer bisa merasakan suasana keasrian disini. Memang terdengarnya agak klise tapi inilah omongan dari mereka sendiri. Hal-hal tersebut memang langka apalagi di perkotaan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)