Business Challenge:
Era digital membuat persaingan di industri perbankan makin sengit. Tak hanya sesama bank yang menjadi kompetitor, namun perusahaan fintech (financial technology) yang belakangan makin marak di Tanah Air juga menjadi kompetitor yang harus dihadapi oleh merek-merek perbankan. Tak heran, jika hampir semua merek perbankan mulai memanfaatkan digital sebagai bagian dari layanan maupun produk mereka.
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN) menyadari tantangan bisnis tersebut. Oleh karena itu, pada Agustus 2017, BTPN meluncurkan aplikasi revolusioner yang diberi nama Jenius. Aplikasi tersebut dirancang sekaligus dikembangkan untuk membantu masyarakat dalam mengatur life finance secara lebih mudah, cerdas, dan aman melalui smartphone berbasis Android dan iOS. Target market yang disasar oleh Jenius adalah segmen digital savvy, alias mereka yang “melek” sekaligus terkoneksi secara digital dengan mobilitas tinggi.
Dikatakan Digital Banking Head BTPN Peterjan Van Nieuwenhuizen, Jenius sebenarnya banking reinvented berupa aplikasi revolusioner yang dilengkapi dnegan kartu debit visa untuk mengatur Life Finance dengan mudah, cerdas, dan aman di smartphone yang berbasis Android dan iOS. “Aplikasi Jenius merupakan hasil co-creation atau kreasi bersama BTPN dengan para digital savvy selama 18 bulan,” tegasnya.
Ada sejumlah fitur yang dihadirkan dalam aplikasi Jenius. Di antaranya, Send It (cara mudah dan cepat untuk mengirim uang dan membayar tagihan), Pay Me (kirim permintaan uang dengan menggunakan $Cashtag dan nomor telepon atau alamat emial), $Cashtag (rekening yang menggunakan nama, bukan angka), One Touch (akses mudah Jenius hanya dengan sidik jari), Save IT (lebih cepat mewujudkan impian dengan tiga pilihan tabungan yang berbunga hingga 5,75% per tahun), Card Center (mengelola kartu debit dari smartphone), Split Bill (berbagi bill ke siapapun dengan mengirimkan permintaan uang sesuai jumlah tagihan menggunakan Apps/SMS), KYC On Demand (cara mudah untuk memverifikasi data pribadi nasabah), X-Card (kartu debit tambahan yang dapat dimanfaatkan untuk mengatur kebutuhan istimewa yang bebas ditentukan sendiri oleh nasabah), dan Maxi Saver (deposito berjangka berbunga maksimum yang bisa dikelola sendiri).
Insight:
Aplikasi Jenius saja tidaklah cukup. Menurut Peter, BTPN dituntut untuk mampu menghadirkan konten maupun layanan yang up-to-date yang mampu mengikuti perubahan sekaligus menjawab kebutuhan di segmen digital savvy. “Untuk itu, kami akan secara berkala menghadirkan berbagai inovasi baru pada aplikasi Jenius,” ucapnya.
Untuk tetap dapat menghadirkan inovasi, maka BTPN memanfaatkan semangat kolaborasi di kalangan generasi muda di Indonesia. Dinilai Peter, saat ini eranya co-creation dan collaboration, di mana kreatif dan konten dibuat secara bersama-sama.
Sementara itu, semangat gotong-royong telah lama menjadi bagian dari identitas masyarakat Indonesia dan turut menggerakkan roda pembangunan selama ini. Co-Creation selaras dengan semangat gotong royong yang fokus pada inovasi dan kolaborasi ide demi menciptakan produk yang dapat menjawab segala kebutuhan masyarakat masa kini.
Agar senantiasa menghadirkan produk yang unik, inovatif, dan relevan, maka aplikasi Jenius harus secara berkelanjutan di-up-to-date. Salah satu cara yang dilakukan BTPN adalah dengan meluncurkan Jenius Co.Create pada pertengahan Desember 2017 ini (14/12). (Dwi Wulandari)
Product:
Jenius Co.Create adalah wadah atau komunitas yang dapat...