Jurus Indomie Menjaga Posisi

Tak ingin kecolongan emerging market dari segmen premium mie instan, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk kembali meluncurkan varian baru Indomie Real Meat dengan rasa lokal yang yang akrab dengan lidah konsumen, Empal Goreng dan Telur Balado. Tahun lalu, untuk pertama kalinya mereka merambah segmen ini melalui peluncuran merek Real Meat dengan varian awal rasa Rendang dan Mie Jamur.

“Tiga tahun terakhir ini segmen premium tumbuh luar biasa. Kami ingin memperkokoh posisi sebagai market leader melalui kepeloporan dan inovasi. Segala sesuatu yang baru, awalnya selalu dari Indomie,” ujar Lucy Suganda, General Manager Indomie percaya diri.

Sekadar informasi, produk mi instan premium pertama kali diluncurkan PT Mayora Indah Tbk dengan merek Bakmie Mewah. Hanya berselang bulan kemudian, Indofood meluncurkan Indomie Real Meat dengan dua rasa lokal. Persaingan menjadi sangat ketat karena Indofood benar-benar menempel Bakmi Mewah. Selain harga yang berkisar sekitar 7000-an per bungkus, kedua produk ini mengusung konsep mi instan dengan daging dan jamur asli, yang menjadi inovasi baru dari produk mie instan.

Tahun ini, pilihan Indomie masih rasa lokal yang dipercaya masih menjadi pilihan konsumen Indonesia. "Kedua rasa itu (telur balado dan empal goreng) sudah populer dan kami tetap mengusahakannya agar tampil unik. Karena diluncurkan bersamaan, kami sengaja memilih kombinasi satu agak pedas dan yang satu manis,” papar Lucy lebih lanjut.

Di mana keunikannya? Pada varian empal goreng tentu adanya potongan-potongan daging. Sementara yang telur balado, benar-benar terdapat 4 butir telur puyuh bulat dalam kemasan yang memudahkan dibuka.

Lucy mengatakan Indomie Real Meat sendiri merupakan jajaran produk Indomie yang diciptakan sebagai pilihan premium bagi konsumen yang ingin memanjakan lidahnya. Kendati merupakan sajian instan, produk ini dikomunikasikan selevel hidangan restoran namun tetap berkesan rumahan dengan pilihan rasa yang akrab dengan lidah masyarakat Indonesia. Lebih rinci ia memaparkan target utama Indomie Real Meat adalah pria wanita, usia 25-30 tahun (profesional muda) dengan target skunder keluarga. Status sosial SES pada level A dan B, dan merek memiliki kesukaan untuk mencoba hal-hal baru, tertarik beragam rasa dan memperhatikan kualitas.

Pembaruan lain adalah penggunaan teknologi retort dalam proses produksinya. Retort, adalah teknik pengemasan secara kedap dan pemanasan dengan suhu tinggi. Prof. Dr. Purwiyatno Hariyadi, Pakar Teknologi Pangan dari IPB, yang diundang sebagai pembicara dalam acara peluncuran kemarin memaparkan kelebihan teknologi retort dalam industri produk makan konsumen mudah saji. “Prinsip utama dalam proses pengawetan pangan dengan teknologi retort adalah untuk membunuh mikrooraganisme -baik mikroorganisme pembusuk maupun mikroorganisme penyebab penyakit- sehingga diperoleh produk pangan yang aman dan sekaligus awet, bisa disimpan pada suhu kamar (tanpa lemari es) walaupun tanpa bahan pengawet," ujarnya. Dengan melakukan optimasi suhu dan waktu pemanasan yang tepat, jelas Prof. Purwiyatno, teknologi retort dapat menghasilkan produk pangan yang awet dan aman, dan sekaligus mempertahankan mutu citarasa dan nilai gizi dengan baik. Produk steril hasil proses retort ini akan tetap awet dan aman dikonsumsi selama tidak terjadi kerusakan pada kemasannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)