Kepincut Bisnis Clothing, Terry Palmer Hadirkan Morning Whistle

Sukses sebagai produsen handuk terbesar di Asia Tenggara dan menempati posisi market leader di pasar handuk nasional, Terry Palmer memutuskan untuk masuk ke pasar clothing. Morning Whistle adalah merek clothing yang diusung Terry Palmer Group. Meskipun, pasar clothing di Indonesia sudah masuk ke area red ocean, lantaran pertarungan di pasar tersebut sudah sangat sengit.

IMG_20160524_2979

Menurut Wilson Pesik, Direktur Morning Wishtle yang juga anak dari pemilik Terry Palmer Group, keputusan memasuki pasar clothing tidaklah mudah. "Sebelumnya, ayah saya (pendiri Terry Palmer Group--red) juga tidak mengizinkan ekspansi ke pasar clothing. Sebab, pertarunganya yang sudah sangat ketat. Namun, begitu ia memakai kaos yang saya beli dari Amerika, akhirnya ia menyetujui Terry Palmer masuk ke pasar clothing," cerita Wilson.

Tahun 2015, Terry Palmer pun resmi masuk ke pasar clothing. Dari sisi produk, Morning Whistle menawarkan lima added value sekaligus. Kelimanya adalah modern looks, colling effect karena terbuat dari bahan yang nyaman, anti bacterial, vibrant color dengan 20 warna pilihan, dan perfect cut.

Sementara itu, dari sisi harga atau pricing, dikatakan Wilson, Morning Whistle menawarkan range harga yang reasonable. "Dengan kualitas yang tak kalah dengan produk luar negeri, harga yang kami tawarkan sangat reasonable, yakni mulai dari Rp 69 ribu hingga Rp 149 ribu," lanjut Wilson.

IMG_20160524_52523

Sebagai pendatang anyar, Wilson mengaku, Morning Whistle perlu melakukan upaya komunikasi demi membangun brand awareness. Cara yang dipilih untuk menarik perhatian publik di Tanah Air adalah lewat kemasan yang unik. "Kami menggunakan kemasan bertema sarapan. Misalnya, kemasan berbentuk sandwich, kemasan berbentuk gelas kopi, kemasan karton susu cair, dan sebagainya," ucapnya.

Langkah Morning Whistle menghadirkan kemasan yang unik tersebut tak percuma. Hampir sebagian besar pembeli penasaran karena melihat kemasan Morning Whistle. Bahkan, kemasan yang unik tersebut difoto, diposting, untuk kemudian di-share ke social media mereka. "Dari sanalah, akhirnya brand awareness Morning Whistle terbangun dan Word of Mouth (WOM) tercipta. Selain itu, kami juga membangun brand awareness lewat social media Morning Whistle," yakinnya.

Berikutnya, tentang distribusi, pada awal kehadirannya, Morning Whistle masih fokus pada situs belanja online resmi miliknya, yakni www.letswhistle.com. "Namun, sejalan dengan viral dan WOM, akhirnya banyak anak-anak muda seperti anak kampus yang ingin menjadi reseller. Akhirnya, hingga saat ini lebih dari 100 reseller Morning Whistle yang telah tersebar di seluruh Indonesia," terang Wilson, yang menyebutkan bahwa dengan memanfaatkan jaringan Terry Palmer, kini Morning Whistle sudah memasuki pasar ekspor seperti Malaysia, Singapura, China, dan Dubai.

Hasilnya? Setahun hadir di Indonesia, penjualan Morning Whistle tercatat cukup siginifikan. "Tiga bulan pertama dijual via online, penjualan Morning Whistle mencapai 10 ribu unit per bulan. Sekarang, kami berhasil menjual 18 ribu unit per bulannya.

Demi menggenjot penetrasi Morning Whistle ke seluruh Indonesia, Terry Palmer memutuskan untuk menggandeng Matahari Department Store yang kini sudah memiliki 140 gerai di seluruh Indonesia. Selain itu, Terry Palmer juga menggandeng Matahari Mall.com untuk menjual produk Morning Whistle. "Kami berharap ada kenaikan sales yang signifikan setelah kerja sama ini," harapnya.

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)