Gerakan Nasional Non Tunai yang belakangan digencarkan oleh berbagai bank di Tanah Air, sudah mulai diuji coba pada para penumpang kereta api Commuter Line. Salah satunya, lewat e-parking Reska, yakni sistem parkir elektronik yang diberlakukan di berbagai stasiun dan kantor pusat PT KAI.
BCA lewat kartu Flazz, serta dua bank besar lainnya—Mandiri dan BNI—turut berpartisipasi dalam proyek e-parking Reska tersebut. Kartu uang elektronik dari ketiga bank tersebut akan menjadi alat pembayaran elektronik bagi pelanggan commuter Line yang menggunakan fasiltias layanan parkir di kawasan stasiun.
Dijelaskan Direktur BCA Suwignyo Budiman, melalui kartu multi fungsi BCA Flazz, mulai awal Oktober ini (1/10) BCA resmi dipercaya menjadi salah satu kartu e-money bagi pembayaran e-parking Reska. “Upaya ini juga sebagai wujud dukungan kami terhadap Gerakan Nasional Non Tunai, yang dicanangkan BI guna mendorong Less Cash Society,” tegasnya.
Para pengguna Kartu Flazz juga dapat dengan mudah melakukan pengisian saldo (top up) di banyak tempat termasuk di ATM Non-tunai BCA serta merchant bertanda Flazz Isi Ulang. “Dengan berbagai kemudahan Kartu Flazz dalam melakukan transaksi keuangan, seharusnya tidak ada alasan untuk tidak menerapkan Gerakan Nasional Non Tunai dalam kehidupan kita dan menjadi bagian dari Less Cash society yang efisien, andal, dan aman,” lanjut Suwignyo.
Sampai saat ini, pembayaran e-parking dengan Kartu Uang Elektronik telah diterapkan di 23 lokasi stasiun di Jabodetabek dan di Kantor Pusat PT KAI. Ke depan, secara bertahap, sistem e-parking akan diberlakukan nasional di seluruh stasiun. “Satu bulan diuji coba, respon pelanggan terhadap e-parking Reska terhitung positif. Oleh karena itu, kami akan berlakukan sistem e-parking Reska ini di seluruh stasiun,” ungkap Ignatius Jonan, Direktur Utama PT KAI.
Diimbuhkan Jonan, sampai saat ini, pengguna cashless di KAI tercatat tinggi. Dari total transaksi angkutan penumpang dan barang misalnya, cashless per harinya mencapai 30-40%, yakni sekitar Rp 5 miliar hingga Rp 7 miliar. Sementara itu, di kategori transaksi angkutan penumpang, cash less di KAI bisa mencapai 70% setiap harinya.
Tak heran jika cash less lewat sistem e-parking akan menjadi potensi yang sangat menjanjikan ke depannya. Direktur Mikro dan Ritel Banking Mandiri Hery Gunardi mengatakan bahwa dalam satu hari di stasiun Bogor dapat meraih cash less puluhan juta rupiah. Cukup dimaklumi, lantaran kapasitas parkir di stasiun Bogor mencapai 7.500 untuk motor dan 1.500 untuk mobil.