Chief Marketing Officer Asia Pasific Lenovo Nick Reynolds
Pada tahun fiskal 2014/2015 lalu, Lenovo global mencetak pendapatan sebesar US$ 46,3 miliar, naik 20% dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun fiskal sebelumnya. Tingginya pendapatan itu tak lepas dari keputusan Lenovo untuk melakukan ekpansi ke luar kategori Personal Computer (PC), dengan merambah kategori tablet, smartphone, dan server. Ekspansi ini antara lain dilakukan dengan mengakuisisi bisnis PC dan server milik IBM (X86). Sementara untuk memperkuat bisnis smartphone-nya, baru-baru ini perusahaan asal Tiongkok itu mengakusisi Motorola Mobility.
Strategi akuisisi ini mengantarkan Lenovo menjadi brand nomor satu di kategori PC di pasar global, dan nomor tiga di kategori tablet serta kategori smartphone. Bagaimana kinerja Lenovo di Indonesia? Kendati pada kuartal pertama (Q1) 2015 semua industri di Indonesia mengalami perlambatan pertumbuhan, Lenovo mengklaim justru pertumbuhannya menggembirakan. Lenovo bahkan meraih market share yang signifikan, karena berhasil merebut market kompetitor. Di kategori PC, Lenovo Indonesia menempati posisi nomor dua dengan market share 19,8%. Di kategori tablet, Lenovo menempati posisi keempat. Sedangkan di kategori smartphone, Lenovo berada di top10.
Seiring dengan perubahan core business-nya yang tidak lagi terfokus pada PC, Lenovo kemudian mengubah identitas dan brand image mereknya. Jika selama ini Lenovo dipersepsi konsumen Indonesia sebagai produk PC yang value for money, maka Lenovo kemudian berupaya mengubah brand perception tersebut menjadi technology brand nomor satu dengan karakter cool, dinamis, atraktif, colorful, dan young. Identitas baru tersebut antara lain diperkenalkan lewat logo baru yang diluncurkan pertama kali di ajang Lenovo Tech World di Beijing, Tiongkok, pada awal Juni lalu. Di Indonesia, identitas merek anyar Lenovo diperkenalkan pada akhir Juni (30/6) di Jakarta. Tak hanya logo baru, strategi marketing baru pun turut dilancarkan guna menggarap pasar Indonesia, yang dianggap sebagai pasar kunci bagi Lenovo.
Bagaimana strategi Lenovo dalam meraih market share di Indonesia? Bagaimana pula strategi marketing Lenovo paska bertransformasi? Simak wawancara khusus jurnalis Majalah MIX Dwi Wulandari dengan Chief Marketing Officer Asia Pasific Lenovo Nick Reynolds, yang tengah melakukan kunjungan kerja ke Jakarta pada awal Juli lalu (10/7).
Bagaimana Lenovo melihat pasar Indonesia?
Di Indonesia, bisnis Lenovo berjalan sangat baik. Terbukti, market share kami terus bertumbuh. Di kategori PC misalnya, Lenovo Indonesia menempati posisi nomor dua, dengan market share 19,8%. Di kategori tablet, Lenovo menempati posisi nomor empat. Di kategori smartphone, Lenovo berada di top ten.
Market yang potensial itu tak lepas dari pertumbuhan middle class yang begitu signifikan. Termasuk, jumlah populasi di Indonesia yang menempati nomor empat di dunia. Kelas menengah atau middle class memiliki spending untuk produk-produk Teknologi Informasi (TI) dan consumer electronics yang sangat besar. Itu sebabnya, Indonesia menjadi pasar prioritas sekaligus pasar kunci bagi Lenovo. Memang, saya tidak punya data tentang berapa besar spending kelas menengah untuk produk TI. Tapi, hal itu dapat dilihat dari kecepatan mereka dalam menggunakan produk TI. Tengok saja, bagaimana mereka dengan cepat mengganti produk feature phone mereka ke smartphone. Bahkan, setiap ada smartphone baru muncul, mereka akan menggantinya lagi. Begitu juga di kategori PC maupun tablet.
Hal itu terjadi terutama di pasar anak muda. Oleh karena itu, kami sangat serius menggarap pasar anak muda usia 20-an. Kami menyebut mereka sebagai generasi Millennial, yang memiliki karakter cool, fashion technology minded, dan music minded. Lenovo pun sangat concern terhadap inovasi teknologi maupun produk demi menjawab kebutuhan generasi Millennial. Itu sebabnya, seiring dengan ekspansi bisnis dan fokus di generasi Millenial, kami meluncurkan identitas merek baru kami pada tahun ini.
Indonesia adalah contoh yang menarik. Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan sales Lenovo double. Itu sebabnya, kami serius melakukan investasi, mulai dari investasi di staf maupun ritel. Saya tidak bisa menyebutkan berapa investasi yang dikeluarkan Lenovo. Tapi yang jelas, hasil yang kami peroleh dengan investasi yang kami tanamkan sangat signifikan. Di Asia Pasifik misalnya, kami memetakan region menjadi: area New Zealand, India, dan Asia. Tapi, sekarang, kami memisahkan Indonesia menjadi region sendiri, atau dikeluarkan dari kelompok Asia. Kami punya dedicated team untuk Indonesia. Mengapa? Karena, Indonesia menjadi market yang sangat potensial bagi Lenovo. Pemisahan ini sudah kami lakukan sejak April tahun ini, karena Indonesia adalah negara prioritas bagi Lenovo dalam berinvestasi
Seperti apa identitas merek baru Lenovo?
Kami pernah melakukan riset di Indonesia terhadap brand perception Lenovo. Salah satu hasilnya, konsumen Indonesia menganggap Lenovo adalah produk PC yang berkualitas serta value for money. Itu brand perception sekaligus competitive advantage bagi Lenovo. Namun, kami tidak ingin terhenti di sana. Seiring dengan ekspansi bisnis Lenovo ke kategori tablet, smartphone, dan server, maka Lenovo juga ingin dipersepsi sebagai brand yang cool serta mampu menginspirasi.
Sejak awal, kami dikenal sebagai PC company. Namun, dengan transformasi bisnis yang kami lakukan, kami ingin mengkomunikasikan perubahan kami ke pasar Indonesia dan pasar global, bahwa kami sudah berubah dari PC Company menjadi PC Plus Company. Sebab, kami sudah mengakuisisi Motorolla untuk memperkuat jajaran smartphone dan IBM untuk memperkuat produk server dan PC. Goal kami adalah nomor satu sebagai technology brand di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan, dan juga nomor satu di dunia.
Apa yang dilakukan Lenovo untuk mengkomunikasikan transformasi tersebut, dan menciptakan brand perception baru itu?
Langkah pertama yang kami lakukan adalah mengubah logo lama dengan logo baru. Logo baru Lenovo mencerminkan brand yang fresh, atraktif, dinamis, colorful, dan young. Logo lama sudah terlalu indentik dengan produk PC. Sementara logo baru mampu mencerminkan transformasi bisnis Lenovo yang telah menjelma menjadi perusahaan PC Plus yang memiliki product line yang lengkap. Logo baru itu juga mencerminkan bahwa Lenovo adalah brand untuk internet generation, social media generation, dan anak muda. Selanjutnya, perubahan logo juga diikuti dengan perubahan bisnis dan perubahan strategi marketing.
Lantas, bagaimana strategi marketing Lenovo paska transformasi bisnis?...