Permintaan pasar terhadap rumah hunian di Indonesia terbilang masih tinggi. Data Badan Pusat Staistik (BPS) menyebutkan, kesenjangan antara jumlah rumah terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan (backlog) saat ini mencapai 15 juta unit. Menyikapi kesenjangan tersebut, Presiden Direktur Paramount Land Ervan Adi Nugroho menegaskan, untuk tahun 2015 perusahaan telah menyiakan budgetcapital expenditure (capex) sebesar Rp1,5 triliun untuk ekspansi pembangunan rumah di sejumlah lokasi di Indonesia.
Ekspansi tersebut diantaranya untuk proyek pembangunan real estate di Semarang, Jawa Tengah, unit landed house dan high rest di Gading Serpong, Tangerang, serta kawasan komersial di Pekanbaru dan resor di Jimbaran, Bali. “Tapi, fokus utama kami masih di rumah tapak (landed house) karena permintaannya masih tinggi dan demand-nya semakin banyak,” kata Ervan yang menyebutkan bahwa Paramount Land, perusahaan properti anak perusahaan Paramount Enterprise, membukukan penjualan sebesar Rp3,1 triliun sepanjang tahun 2014.
Di kawasan Gading Serpong dan sekitarnya, Paramount menjadi leader karena memiliki jumlah unit hunian dan luas kawasan lebih unggul dibandingkan perusahaan properti lainnya. Pada aspek luas kawasan misalnya, Paramount Land memiliki land banking seluas 1.200 hektar. Sementara lahan yang belum dikembangkan sekitar 310 hektar. Tahun ini saja, kata Evan, ekspansi pembangunan real estate di Gading Serpong mencapai 35 hektar.
Sementara dari sisi unit hunian, Paramount Land menambah lagi 319 unit di Omaha Village dan Montana Viilage yang ground breaking-nya dilakukan medio Desember 2014 lalu. Sehingga total unit hunian yang dibangun Paramount di kawasan Gading Serpong mencapai lebih dari 5.000 unit.
Terkait harga, untuk rumah hunian di Omaha dan Montana Village dengan luas tanah 60 meter persegi – 96 meter persegi dan luas bangunan 80 meter persegi – 120 meter persegi dipasarkan Rp1,15 miliar – Rp 1,86 miliar per unit. “Total penjualan Omaha dan Montana Rp 700 miliar. Proyek pembanguannya selama dua tahun dan serah terima akan dilakukan mulai Februari 2016 mendatang,” tandas Aryo Tri Ananto, Direktur Teknik Paramount Land.