Pada awalnya hashtag digunakan untuk mengkategorikan percakapan di Twitter. Saat ini, hashtag banyak digunakan pada percakapan sehari-hari, termasuk percakapan di luar Twitter.
Lima alasan mengapa para marketers harus menggunakan hashtag
Event Super Bowl yang baru pekan lalu diselenggarakan mungkin dapat menjadi indikator terkuat betapa hashtag telah mengalami pertumbuhan sangat pesat. Pada tahun 2011, Audi hanyalah satu-satunya brand yang menggunakan hashtag pada iklannya di Super Bowl. Namun, hanya dalam kurun waktu empat tahun, 50 persen iklan di Super Bowl telah menggunakan hashtag.
Pesatnya pertumbuhan jumlah penggunaan hashtag ini menunjukkan bahwa simbol ini memiliki manfaat yang lebih dari sekedar untuk memusatkan dan mendorong percakapan. Besarnya manfaat hashtag bagi kampanye brand membuat para marketer pasti akan mengajukan pertanyaan, “apa hashtag kita?” saat berada pada proses perencanaan dan creative saat merancang suatu program kampanye. Berikut ini merupakan lima alasan mengapa para marketers harus memikirkan hashtag mereka dengan matang menurut pandangan David Wilding:
- Hashtag Menyederhanakan Proses
Penggunaan hashtag dapat menyederhanakan dan mempersingkat proses. Pada marketers pasti memberikan value besar terhadap ide-ide, namun terkadang mereka masih mengalami kesulitan untuk membuat kesepakatan atau mendefinisikan tipe ide yang ingin mereka buat. Pada tahap pembuatan ide, para marketers cenderung mudah “tergelincir” ke dalam sikluas percakapan mengenai apakah suatu ide termasuk ke dalam jenis big idea, brand idea, campaign idea, executional idea atau justru hal lainnya. Tanpa adanya hashtag, bukan tidak mungkin jika tim marketing harus berada pada diskusi untuk menentukan jenis ide tersebut selama berhari-hari.
Mengungkapkan ide dalam bentuk hashtag pada tahapan sedini mungkin dapat benar-benar membantu marketers untuk mempersingkat proses ini. Tim marketing akan dapat dengan cepat menangkap apakah ide ini dipahami dan bagaimana skala potensinya. Tidak hanya itu, para marketers juga dapat lebih mudah melihat apakah ada “different layers” yang dapat dimanfaatkan berdasarkan ide tersebut. #sharecoke adalah contoh yang baik untuk hal ini. Sebuah ekspresi simpel mengenai ide ini yang mana dapat menggerakan berbagai layer.
-Hashtag Membutuhkan Batasan
Hashtag membutuhkan pengorbanan dan batasan. Melakukan pembatasan pilihan merupakan strategi yang sangat tepat, dan ini merupakan contoh mencolok bagaimana sebuah hashtag yang sederhana akan dapat sangat berguna. Dengan memutuskan apa yang ingin dilontarkan ke masyarakat, para marketer dapat langsung menggiring mereka menuju core idea yang ingin disampaikan oleh brand dalam waktu yang jauh lebih cepat.
Ketika ITV (@itv) mengumumkan kembalinya Broadchurch, mereka menggunakan hashtag yang sederhana namun jelas yakni #Broadchurchreturns. Hashtag ini tidak hanya menunjukkan informasi terpenting, namun juga membantu untuk menciptakan excitement dan intrik.
-Hashtag Mendorong Sebuah Aksi
Hashtag dapat mendorong seseorang untuk melakukan suatu aksi. Meskipun mereka tidak perlu hanya bergantung pada partisipasi aktif, namun sebagian besar hashtag secara eksplisit atau implisit mendorong perilaku netizen. Pada umumnya hashtag berisi pesan kuat yang dapat mendorong netizen untuk terlibat secara penuh. Misalnya saja akun Paddy Power (@paddypower) yang menggunakan #rainbowlaces, namun tidak bergantung pada itu saja, untuk mendorong netizen memakai lace untuk menunjukkan dukungan mereka. Atau Land Rover (@landrover_uk) yang menggunakan #hibernot untuk menggunakannya sebanyak-banyaknya pada musim salju.
Dengan menggunakan hashtag, para marketer dapat menunjukkan dengan jelas kepada netizen mengenai apa yang diharapan oleh brand untuk dilakukan oleh mereka. Selain itu, para marketer juga dapat berfokus pada sumber daya seputar hal-hal yang dapat mendorong netizen untuk dapat melakukan hal yang diharapkan oleh brand.
-Hashtag bersifat Fluid dan Dapat Berubah
Pada era yang menuntut ketangkasan dalam planning ini, sebuah hashtag yang kuat dapat memberikan Anda ide mengenai ruang untuk ekspansi dan berubah yang cukup di dalam suatu periode waktu. Contohnya adalah Adidas (@adidas) dengan hashtag #allin yang digunakan selama Piala Dunia, namun mengalami perubahan sementara menjadi #ballin ketika sebuah shot di dalam pertandingan Prancis vs Honduras melewati garis.
- Hashtag Mengahargai Keistimewa
Seiring dengan pemikiran mengenai “bagaimana brand tumbuh” dan “dapat berpikir cepat dan lambat” menjadi semakin berpengaruh di kalangan planners dan marketer, semakin banyak value diletakkan kepada pemikiran apakah komunikasi merupakan hal istimewa dan dimiliki oleh suatu brand atau tidak, atau apakah cara komunikasi tersebut dapat dengan mudah direplikasi oleh kompetitor.
Hashtag dapat menjadi suatu sebuah uji coba instan mengenai kejelasan dan keistimewaan dari sebuah kampanye brand. Contohnya adalah #lidlsurprises -yang berkali-kali diulang, guna melekatkan asosiasi di dalam pikiran netizen, hingga akhirnya dapat menjadi suatu aset keistimewaan yang sifatnya long-term.