Strategi Kimia Farma Tumbuhkan Pasar Health dan Beauty

Industri farmasi di Tanah Air masih tercatat menjanjikan. Tiap tahunnya, nilai bisnis farmasi mencapai Rp 140 triliun. Dari total nilai tersebut, food supplement dan kecantikan merupakan kategori yang bertumbuh sangat signifikan. Pertumbuhan dua kategori tersebut mencapai 30% tiap tahunnya.

Tak heran, jika nilai bisnis di kategori food supplement dan kecantikan terhitung menggiurkan. Jika kategori food supplement mencapai Rp 20 triliun hingga Rp 25 triliun, maka kategori kecantikan mampu mencapai Rp 80 triliun sampai Rp 90 triliun dalam setahun.

Fakta itulah yang membuat PT Kimia Farma memilih untuk menumbuhkan bisnis di dua kategori pasar tersebut. Salah satu strateginya adalah dengan menghadirkan ritel anyar, Kimia Farma Health & Beauty.

Dijelaskan Direktur Utama PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Verdi Budidarmo pada Grand Opening Store Kimia Farma Health and Beauty di Jakarta, hari ini (28/9), "Saat ini, Kimia Farma sudah memiliki dua gerai Kimia Farma Health & Beauty. Gerai pertama ada di Tunjungan Plaza, Surabaya. Gerai kedua kami buka hari ini di Trans Studio Cibubur, Jakarta."

Melalui gerai Kimia Farma Health & Beauty, menurut Verdi, Kimia Farma ingin memudahkan masyarakat untuk memperoleh produk healthcare di bidang lifestyle yang berkualitas. Apabila selama ini sebagian besar masyarakat mengenal outlet Kimia Farma sebagai apotek yang menyediakan produk dan layanan kesehatan, kini Kimia Farma telah hadir dengan ritel kecantikan dan kesehatan bernama Kimia Farma Health & Beauty.

"Kimia Farma Health & Beauty hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat, khususnya kalangan milenial dan profesional yang bergaya hidup aktif, dinamis, dan serba praktis," lanjutnya.

Ditambahkan Verdi, pada Oktober ini, Kimia Farma akan menambah satu gerai lagi di Bali. "Jadi, total sampai akhir tahun ini, ada tiga gerai Kimia Farma Health & Beauty. Ke depan, tiap tahunnya, kami akan membuka sepuluh gerai Kimia Farma Health & Beauty," ucapnya.

Soal investasi, dikatakan Verdi, rata-rata per gerai membutuhkan Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar, di luar biaya sewa. "Berdasarkan kinerja gerai pertama di Surabaya, rata-rata transaksi mencapai Rp 400 juta hingga Rp 500 juta per bulan. Untuk gerai di Cibubur ini, kami menargetkan Rp 600 juta hingga Rp 700 juta tiap bulannya," patoknya.

Selain menghadirkan 3.000 hingga 4.000 SKU, diungkapkan Verdi, Kimia Farma Health & Beauty juga memberikan customer experience bagi para pelanggan melalui implementasi digitalisasi. Di samping menggunakan digital price tag (label harga) di setiap etalase untuk memberikan informasi harga yang up-todate, para pelanggan juga dapat melakukan cashless payment dengan menggunakan aplikasi pembayaran digital Link Aja, GoPay, dan OVO. "Bahkan, tersedia juga interaktif screen dari Mediv Kimia Farma yang memudahkan para pengunjung untuk memesan alat kesehatan secara online," jelasnya.

Sementara itu, dalam rangkaian Grand Opening Store Kimia Farma Health & Beauty di Cibubur, Kimia Farma menggelar aneka kegiatan, di antaranya Complete Me Challenge Games, Voucher Puluhan Juta Rupiah, Promo Buy 2 free 1, Buy 1 free 1, diskon up to 70%, serta special guest dari beauty influencer, yakni Abel Cantika, Astri Tyas, Vietyana Chloe, dan Rana Nuraini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)