Strategi LG Merebut Kepercayaan Konsumen

Memperoleh trust atau kepercayaan konsumen menjadi kunci penting dalam mensukseskan sebuah merek. Sejatinya, dengan bermodal kepercayaan konsumen, tak hanya brand awareness yang makin menguat. Akan tetapi, kinerja penjualan akan terus positif, bahkan bertumbuh signifikan.

Menurut McKnight et al, dalam jurnal bertajuk "The Impact of Initial Consumer Trust on Intention to Transact with a Website: A Trusting Building Model" (2002), ada tiga elemen yang harus dipenuhi merek agar trusting belief (persepsi positif konsumen terhadap merek) dapat terbangun. Ketiganya adalah Benevolence (niat baik), Integrity (integritas atau kejujuran), dan Competence (kompetensi).

Upaya membangun kepercayaan konsumen itulah yang kini tengah dilancarkan LG Electronics Indonesia demi merebut kepercayaan konsumen sekaligus memenangkan sengitnya pertarungan di pasar elektronik. Di tengah maraknya produsen elektronik berlomba-lomba mengusung produk hemat energi atau hemat listrik, LG memperkenalkan teknologi Inverter yang ramah lingkungan dan mampu membuat produk rumah tangga menjadi hemat listrik. Sejatinya, langkah itu juga sebagai dukungan LG terhadap pemerintah Indonesia yang kini tengah menggalakkan pemanfaatan energy saving pada berbagai produk peralatan rumah tangga.

Menghadirkan teknologi Inverter merupakan niat baik (Benevolence) LG dalam menawarkan solusi kepada konsumen Indonesia yang selama ini menghapi kendala tingginya biaya penggunaan listrik untuk produk elektornik. Termasuk, menjadi solusi bagi konsumen yang ingin memiliki produk elektronik, namun terkendala pada terbatasnya kapasitas listrik yang mereka miliki di rumah.

LG pun memilih produk AC (Air Conditioner) sebagai pilot project untuk dibenamkan teknologi Inverter. Sebagai langkah awal, LG mengembangkan teknologi Inverter pada Residential AC. Selanjutnya, LG memperluas teknologi Inverter pada kategori Single AC yang umum digunakan pada Hunian Besar dan Small Office Home Office (SOHO).

Sama-sama mengusung added value berupa hemat listrik, tentu saja LG dituntut untuk mampu membangun kepercayaan konsumen bahwa produknya benar-benar hemat listrik, bahkan menawarkan konsumsi listrik yang lebih rendah dibandingkan kompetitor. Guna membuktikan klaimnya--yang notabene sebagai wujud dari Integrity LG--maka LG menggandeng lembaga yang dikenal memiliki kredibilitas yang tinggi, yakni Universitas Indonesia.

Diungkapkan Seungmin Park, President Director LG Electronics Indonesia, "Langkah ini merupakan salah satu upaya kami dalam memperkuat tingkat kepercayaan masyarakat akan manfaat AC LG berteknologi Inverter, yakni mampu membuat hemat tagihan listrik. Saat ini, semua AC LG sudah menggunakan teknologi inverter, lantaran kebijakan global LG mengharuskan demikian."

Klaim hemat listrik, LG buktikan lewat pengujian tingkat konsumsi listrik di lembaga Electric Power and Energy Studies (EPES) pada Universitas Indonesia. Sepanjang dua bulan, pengujian melibatkan dua model Single Commercial AC LG, yaitu tipe ceiling cassette dan floor standing dengan kuat pendinginan 4PK dan 5PK. Seluruhnya, diatur menyala dalam dua suhu, yaitu 18°C dan 24°C, dimana mewakili dua kutub temperatur yang biasa dimanfaatkan dalam pemakaian AC.

Demi kejelian hasil, tim periset EPES-UI membagi tiap kondisi suhu itu ke dalam tiga beban pendinginan. Pengukuran beban pendinginan 20% mewakili suhu sekitar yang cenderung sejuk seperti di malam hari, 50% saat cuaca normal yang cenderung panas, serta beban pendinginan 100% yang mewakili saat AC bekerja pada cuaca terik.

Hasilnya, dijelaskan Prof. Dr. Ir. Iwa Garniwa, Head Of Electrical Power And Energy Studies University of Indonesia, "Single Commercial AC LG dengan kompresor inverter mampu menekan penggunaan listrik secara signifikan dibandingkan produk sejenis tanpa teknologi inverter. Produk Single Commercial AC LG tipe floor standing memiliki tingkat penghematan listrik hingga 62% dan tipe ceiling cassette penghematan listriknya hingga 50%."

Kompetensi LG sebagai produsen elekronik yang mampu menghadirkan produk rumah tangga yang hemat listrik dibuktikan kembali dengan membenamkan teknologi Inverter pada produk lemari es dan mesin cucinya. "Bahkan, saat ini, LG sudah tidak lagi memproduksi AC LG yang non-inverter. Artinya, kini semua AC LG sudah menggunakan teknologi inverter," tutur Seungmin Park.

Pages: 1 2 3

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)