Strategi Medina Meramaikan Pasar Houseware

Pasar peralatan rumah tangga (houseware) berbahan plastik di Tanah Air diperkirakan mencapai Rp 10,2 triliun pada tahun 2018 mendatang. Pertumbuhan tiap tahunnya pun selalu mencapai double digit, yakni sekitar 11-12%. Demikian data yang dirilis Euro Monitor terkait seksinya pasar peralatan rumah tangga berbahan plastik.

Meski nilai bisnisnya sangat menggiurkan, rupanya kompetisi di pasar peralatan rumah tangga berbahan plastik hanya didominasi oleh sejumlah pemain. Oleh karena itu, Medina memutuskan hadir guna meramaikan pasar produk houseware di Indonesia. Tepat, hari ini (9/3), Medina resmi diluncurkan di Jakarta.

Sebagai pendatang baru, tentu saja Medina harus menawarkan diferesiansi sekaligus added value kepada konsumen Indonesia. Oleh karena itu, Medina hadir sebagai houseware pertama di Tanah Air yang mengusung sertifikasi halal. Tak tanggung-tanggung, dana investasi awal yang ditanamkan Medina mencapai Rp 20 miliar.

“Mayoritas penduduk Indonesia yang Muslim, menjadikan halal sebagai gaya hidup yang terus berkembang. Gaya hidup halal yang diterapkan tidak hanya untuk konsumsi makanan dan minuman, namun sampai pada produk rumah tangga. Produk Medina secara resmi telah tersertifikasi halal Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan akan terus konsisten menjaga kehalalan produk dari hulu hingga hilir,” papar Ferry Cahjadi, Vice Director Business Development Medina.

Menyasar segmen middle class, pada tahap awal, Medina meluncurkan 19 jenis produk Beverage Ware dan Dinner Ware sebagai produk unggulannya. Harga yang ditawarkan pun tercatat reasonable, yakni mulai dari Rp 110 ribu hingga 565 ribu.

Ditambahkan General Manager Marketing Communication Medina Dewi Hendrati, Medina mengusung tagline “Solusi Gaya Hidup Halal”. Adapun brand value yang nantinya menjadi kekuatan dari merek Medina adalah Trust, Inovasi, dan Empowerment.

Pada elemen Trust, dijelaskan Dewi, Medina mencoba membangun kepercayaan kepada seluruh pemangku kepentingan lewat sertifikasi halal. Untuk itu, jaminan halal yang ditawarkan Medina dimulai dari hulu hingga hilir. Mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi, hingga distribusi yang tidak terkontaminasi material non halal seperti alkohol, najis, dan hewan yang tidak diperbolehkan dalam memenuhi syarat halal dari MUI. Termasuk, dalam design aplikasi produk.

“Bahkan, untuk menjamin kehalalan produk, pabrik Medina sudah memiliki Sertifikat Jaminan Halal (SJH) dengan nilai A, yang merujuk pada kualitas implementasi sistem pabrik (fasilitas produksi),” katanya.

Selanjutnya, pada elemen Inovasi, diakui Dewi, Medina adalah produk houseware berbahan dasar plastik pertama di Indonesia yang bersertifikat halal. “Selain halal, produk Medina juga dijamin dengan garansi seumur hidup (lifetime warranty) serta kualitas food grade FDA Material Approve yang aman bagi konsumen,” ia menerangkan.

Pada elemen Empowerment, Dewi menambahkan, Medina mencoba mengusung smart channel distribution. “Untuk memberikan kemudahan kepada konsumen dalam mendapatkan produk Medina, kami menunjuk Dusdusan.com sebagai sole distributor kami dimana sistem pembelian dilakukan secara online,” ungkapnya.

Diimbuhkan Co Founder dusdusan.com Christian Kustedi, produk Medina akan didistribusikan secara eksklusif oleh dusdusan.com yang memungkinkan seluruh konsumen bisa berbelanja sekaligus berwirausaha dengan cara yang praktis. “Di Dusdusan, sistem kerjanya sangat sederhana. Kami (Dusdusan--red) supply produknya dan kami ajarkan cara jualannya. Member Reseller kami merasakan kenyaman dalam berbisnis, karena tidak ada yang namanya upline/downline, tidak ada kewajiban rekrut-rekrut orang, tidak ada tutup poin, dan tidak ada target bulanan. Tujuan kami adalah menjadikan para member belajar berbisnis secara mandiri, menjadi bos dari bisnis mereka sendiri tanpa tekanan dari siapapun,” tegasnya.

Dengan mengusung diferensiasi serta brand value tersebut, Medina optimis untuk mematok penjualan senilai Rp 60 miliar pada tahun pertamanya. “Sementara itu, untuk lima tahun ke depan, Medina menargetkan pangsa pasar sebesar 15% di pasar produk rumah tangga berbahan dasar plastik,” lanjut Ferry.

Guna mencapai target tersebut, sejumlah strategi siap dilancarkan Medina. Pada saat peluncuran misalnya, Medina menggunakan pendekatan Public Relations (PR) lewat format press conference dengan mengundang media dan komunitas.

Selain itu, ditambahkan Dewi, Medina juga memiliki tujuan untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan melalui forum yang dapat menginspirasi. Oleh karena itu, melalui kampanye “Medina Inspirasi Talk”, Medina siap menggelar talkshow yang bekerja sama dengan berbagai komunitas wanita di 65 titik di Indonesia. “Kampanye ini bertujuan untuk mendorong wanita, khususnya ibu rumah tangga, untuk dapat bewirausaha serta mengaplikasikan nilai-nilai halal pada kehidupan sehari-hari,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)