Dalam tiga tahun terakhir, Sequis Life telah mengembangkan jalur pemasarannya ke kanal digital. Langkah itu sejalan dengan preferensi konsumen yang telah bergeser pada layanan digital. Oleh karena itu, sejak tahun 2016, Sequis Life merilis layanan Sequis Online. Setahun berikutnya, Sequis Life kembali menghadirkan layanan Sequis Ez. Paling anyar, hari ini (8/5), Sequis Life meluncurkan Sequis Polisku.
Alasan Sequis Life mengembangkan jalur pemasaran dan layanan digital juga untuk memperluas segmentasi nasabah ke mass market. Maklum saja, selama ini, nasabah Sequis Life masih didominasi pada segmen middle up. “Harapannya, dalam tiga tahun ke depan sumbangan premi dari lini distribusi digital bisa mencapai 10%,” patok Tatang Widjaja, President Director & CEO Sequis.
Lebih lanjut ia menjelaskan, inovasi digital telah dilakukan perusahaan ketika menghadirkan layanan asuransi online malui Sequis Online dan Sequis Ez. Layanan tersebut untuk pendaftaran online nasabah berbasis website guna memudahkan nasabah memperoleh proteksi dari Sequis Life.
“Kini, layanan nasabah dilengkapi dengan layanan baru, Sequis Polis. Layanan ini berupa aplikasi berbasis android dan IOS yang memudahkan nasabah untuk mengontrol polis, perubahan data, pembayaran premi, hingga pengajuan klaim,” ujarnya.
Pada tahun pertama, Tatang menargetkan 25% nasabah Sequis Life sudah menggunakan aplikasi Sequis Polisku. “Tahun kedua, kami berharap 60% nasabah telah menggunakan aplikasi tersebut untuk memudahkan dan mempercepat poses. Kendati demikian, mereka yang masih menggunakan service online tetap masih akan dilayani,” ungkap Tatang di sela-sela grand launching Sequis Polisku di Jakarta, hari ini (8/5).
Ditambahkan Dion P. Guntoro, Head of Bussiness Excellence & project Management Office Sequis Life, sebenarnya, aplikasi Sequis Polisku sudah diluncurkan sejak April 2018. Sampai saat ini, dalam kurun waktu sebulan, sebanyak 5000 nasabah telah memanfaatkan inovasi digital tersebut.
Diimbuhkan Tatang, selain inovasi digital untuk peningkatan kualitas layanan proteksi nasabah, Sequis Life juga tengah merancang web portal untuk pendaftaran agen secara online. “Memang selama ini, kontribusi premi yang dihasilkan oleh kanal distribusi keagenan masih mendominasi hingga 96%. Dengan adanya inovasi ditigal ini, kami berharap di tiga tahun ke depan digital sell bisa sumbang premi 10%,” targetnya.
Untuk program transformasi digital, ditegaskan Tatang, Sequis Life telah menganggarkan investasi sebesar US$ 10 juta per tahun. “Dengan makin banyaknya Sequis digital, makin banyak yang dilayani langsung secara mesin. Dengan demikian, proses manual berkurang,” ucap Tatang yang menyebutkan untuk tahun ini, rencananya Sequis Life hanya akan menambah 5 cabang (dua di Jakarta dan tiga di luar Jakarta).