Sukses di segmen ritel, Mitsubishi Xpander memutuskan untuk menggarap segmen korporat (Business to Business atau B2B). Kali ini, Garuda Indonesia menjadi perusahaan pertama yang mempercayakan Xpander sebagai kendaraan operasional awak kabin Garuda Indonesia.
Dijelaskan Naoya Nakamura, Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), “Sebenarnya, MMKSI sudah lama menggarap segmen B2B. Antara lain, melalui produk Mitsubishi Triton dan L300. Hanya saja, untuk kendaraan penumpang, ini memang pertama kali bagi Mitsubishi, yakni melalui Xpander.”
Ditambahkan Irwan Kuncoro, Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI, Triton Double Cabin yang saat ini menjadi market leader dengan penguasaan pasar 60%, kontribusi dari segmen B2B sangat tinggi. “Dari total revenue Triton, 80% dipasok dari segmen B2B,” ucapnya.
Oleh karena itu, ke depannya, Mitsubishi juga akan terus meningkatkan segmen B2B untuk kategori kendaraan penumpang seperti Xpander. “Saat ini, segmen B2B untuk kendaraan penumpang memang relatif masih kecil, yakni baru menuju 10% dari total revenue Xpander,” ungkap Irwan.
Demi memuluskan jalan ekspansi Xpander ke segmen B2B, diuraikan Irwan, Mitsubishi akan memaksimalkan after sales service. “Strategi ini juga yang mampu mensukseskan di Triton dalam menggarap segmen B2B. Jaminan after sales service kami hingga ke remote area, seperti pertambangan dan perkebunan. Selain itu, kami juga punya paket maintenance, hingga training bagi driver tentang safety dan maintenance,” ujarnya, yang menyebutkan bahwa Xpander sduah memiliki 140 dealer yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dipercaya Garuda
Garuda Indonesia yang selama ini dikenal sebagai maskapai penerbangan nomor satu di Indonesia, bukan tanpa alasan menjatuhkan pilihan pada Xpander. Setelah sebelumnya menggunakan kendaraan dari incumbent, seperti Toyota dan Honda, akhir tahun ini, Garuda memutuskan hijrah ke Xpander.
Sebagai pendatang baru yang diluncurkan pada Agustus 2017 lalu di ajang Gaikondo, kinerja Xpander sudah mampu menyalip incumbent Avanza. “Sejak diluncurkan sampai saat ini, Xpander sudah memiliki lebih dari 115 ribu unit SPK. Angka itu terhitung sangat tinggi untuk segmen Small MPV (multi purpose vehicle) di Indonesia. Xpander pun sudah menjadi market leader di kategori Small MPV. Bahkan, di pasar ekspsor seperti Thailand, Filipina, Vietnam, dan Amerika Latin, Xpander juga sudah mulai popular,” papar Nakamura.
Tingginya pasar dalam negeri dan ekspor, ditegaskan Nakamura, membuat Mitsubishi meningkatkan kapasitas produksi pabrik Xpander di Cikarang, Bekasi. “Ini kami lakukan karena prioritas kami adalah untuk mengedepankan kualitas layanan. Termasuk, memberikan layanan lebih kepada segmen B2B,” ujarnya.
Dituturkan Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara, sama seperti melayani pelanggan, maka dalam memilih kendaraan operasional untuk awak kabin, Garuda juga mempertimbangkan keamanan. “Sebab, Garuda memang memiliki standard keamanan yang tinggi. Pertimbangan kedua adalah dari sisi harga. Dan, pertimbangan ketiga agalah kenyamanan. Dan, Xpander mampu memenuhi itu semua,” tandasnya.
Saat ini, menurut Ari, ada 401 armada Xpander yang sudah resmi dipesan untuk menjadi kendaaraan opersional awak kabin Garuda Indonesia di Terminal Tiga Bandara Soekarno Hatta. Dengan kerja sama yang sifatnya sewa pakai dan dibayar tiap bulan ini, Garuda pun mampu melayani jarak tempuh hingga 90 Km, yang tadinya hanya 30 Km.
“Ke depannya, tidak tertutup kemungkinan, Garuda akan menggunakan Xpander sebagai kendaraan operasional seluruh awak kabinnya. Termasuk, Citilink dan Sriwijaya Group. Dan, semua itu bisa berjumlah lebih dari 1.100 unit armada,” ungkap Ari.
Diungkapkan Nakamura, Mitsubishi sangat bangga karena telah dipercaya untuk menjadi kendaraan operasional awak kabin Garuda, dengan menyediakan 401 unit Xpander. Pada tahap pertama, di Oktober 2018, sebnayak 119 unit sudah diserahterimakan kepada Garuda. Selanjutnya, pada tahap kedua, tepatnya hari ini (11/12), diserah 282 unit Xpander kepada Garuda.
