Tiga Jurus Jitu Bank Mayora Hadapi Tantangan di 2017

Meski industri perbankan masih lesu, namun laba Bank Mayora pada kuartal ketiga tahun ini masih menunjukkan angka yang positif, yakni naik 37% dibandingkan kuartal ketiga 2015. Catatan positif lainnya yang diraih Bank Mayora adalah total pinjaman yang naik lebih dari 12%, di mana 42%-nya disalurkan pada segmen UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah).

img_20161228_12619

Catatan positif tersebut, dikatakan Direktur Utama Bank Mayora Irfanto Oeij, diharapkan akan makin positif di tahun 2017. "Meskipun industri dan ekonomi Indonesia tahun depan masih belum begitu bagus, namun kami tetap harus tumbuh," tegasnya.

Sejumlah strategi sekaligus jurus jitu pun dilancarkan Bank Mayora untuk mencapai pertumbuhan yang positif. Strategi pertama adalah membesarkan segmen ritel dengan memanfaatkan jaringan distribusi Mayora Group di seluruh Indonesia. Ribuan jaringan tersebut nantinya akan diajak Bank Mayora untuk menjadi agen Laku Pandai Bank Mayora.

"Mayora Group telah memiliki distributor produk-produk makanan dan minuman yang tersebar di seluruh Indonesia, baik tingkat grosir, reseller, dan sebagainya. Nah, kami akan mengajak mereka untuk menjadi agen Laku Pandai Bank Mayora. Januari 2017, kami akan mulai dengan wilayah Ambon. Sampai akhir 2017, kami menargetkan akan ada 5.000 agen Laku Pandai di seluruh jaringan distribusi Mayora Group di Indonesia," papar Irfanto.

Strategi kedua adalah menyasar segmen nasabah premium, dengan masuk ke pasar wealth management. Diungkapkan Irfanto, nilai investasi yang disasar dari segmen premium Bank Mayora nantinya adalah pada kisaran Rp 50 juta hingga Rp 1 miliar.

"Rencananya, produk wealth management ini akan kami luncurkan pada kuartal pertama atau kuartal kedua 2017. Akhir tahun 2017, kami berharap akan ada 250 hingga 300 nasabah wealth management yang dapat diperoleh, dengan rata-rata investasi yang dikelola mencapai Rp 250 juta hingga Rp 500 juta per nasabahnya," ia menargetkan.

Strategi ketiga adalah meningkatkan daya saing dengan menggenjot layanan e-banking. Salah satunya, dengan meluncurkan layanan internet banking di kuartal kedua 2017. Tak tanggung-tanggung, untuk investasi Teknologi Informasi (TI) di 2017, Bank Mayora rela menggelontorkan dana sebesar Rp 20 miliar hingga Rp 30 miliar.

Besarnya investasi Bank Mayora di TI, diakui Irfanto, karena saat ini persaingan perusahaan perbankan bukan hanya dengan sesama perusahaan perbankan. Melainkan, dengan perusahaan fintech (financial technology) yang bukan perusahaan perbankan dan tak mengharuskan konsumennya memiliki rekening di bank. "Oleh karena itu, saat ini kami sudah mulai melakukan penjajakan ke sejumlah perusahaan fintech untuk kami ajak bersinergi di tahun 2017 nanti," tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)