Marketing Strategy

TOKOPEDIA CETAK PEBISNIS ONLINE DARI PENGHUNI LAPAS

Konsep
Menjalankan bisnis secara online bisa dilakukan semua orang. Dari ibu rumatangga untuk mengisi kesibukan hingga para pelaku bisnis sektor informal. Mereka bisa dengan leluasa menjalankan usahanya. Namun, bagaimana jika itu dilakukan oleh penghuni lapas (lembaga pemasyarakatan) atau narapidana?
Inilah yang menjadi concern Tokopedia, sebuah situs e-commerce yang mengajak para penghuni lapas menggeluti bisnis secara online dari balik jeruji penjara. Program ini merupakan initiative corporate yang bermuatan social responsibility.
Menurut Communications Lead Tokopedia Siti Fauziah, kemajuan teknologi online menghilangkan semua sekat atau penghalang untuk berbisnis. Semua orang kini bisa menjalankan bisnis secara online. Bahkan, dari balik jeruji, penghuni lapas bisa berbisnis. “Kami percaya siapa saja, tidak terkecuali warga binaan lapas, bisa merealisasikan mimpinya untuk membangun usaha,” ujarnya.
Program initiative corporate itu diwujudkan Tokopedia dengan memberikan edukasi kepada para wanita warga binaan Lapas Kelas II A Pondok Bambu, Jakarta Timur, awal Februari lalu. Mereka diajarkan cara berbisnis online melalui internet. Sebelumnya edukasi serupa dilakukan kepada penghuni lapas laki-laki di Lapas Kelas II A Salemba.
Diakui Fauziah, penghuni lapas sebenarnya banyak yang memiliki ketrampilan, seperti menyulam dan menjahit bagi wanita atau kegiatan bertukang bagi penghuni laki-laki. Mereka sangat siap dengan produk bernilai jual. Namun, mereka tidak tahu bagaimaa memasarkan produk yang telah mereka buat. “Makanya, kami ajarkan mereka tentang internet, dan bagaimana cara memasarkan secara online agar mereka bisa menjadi pebisnis dari balik jeruji,”katanya.
Menurutnya, program sejalan dengan misi Tokopedia, yakni memastikan semua kalangan, termasuk warga binaan lapas agar dapat menikmati akses pemerataan ekonomi secara digital, baik dalam mencari dan menemukan produk kebutuhan dengan harga terbaik yang transparan, juga kesempatan memulai dan membangun mimpi mereka menjadi pebisnis lewat Tokopedia.

Insight & Execution
Seorang wanita binaan Lapas Kelas II A Pondok Bambu menunjukkan produk handrycraft berupa gambar bunga yang disulam di atas kain hasil buatannya sendiri kepada tim Tokopedia. Setelah diamati, tim merasa terkesan atas karya mereka yang terlihat bagus dan laik untuk dipasarkan.
“Kami di sini sudah diberikan pelatihan keterampilan dan memiliki produk-produk buatan tangan kami sendiri, seperti handycraft, fashion, aksesoris, hingga makanan kering. Kami membutuhkan informasi tentang cara menjualnya,” ujar salah seorang wanita penghuni lapas saat edukasi.
Kemudian, tim Tokopedia dibantu Yayasan Tangan Pengharapan memaparkan secara gamblang cara memanfaatkan intenet untuk kegiatan bisnis online. Begituah sekelumit jalannya kegiatan edukasi. Peserta diberi kesempatan untuk bertanya sampai benar-benar paham mengaplikasikan situs Tokopedia untuk berjualan online.
Pada umumnya, ungkap Jean Christensen, Educational Project Manager Yayasan Tangan Pengharapan, para mantan warga binaan sulit mendapatkan pekerjaan. Namun melalui Tokopedia, mereka tidak perlu membuat CV maupun surat lamaran, serta surat kelakuan baik untuk memulai dan membangun bisnis. Hal ini tentu akan sangat membantu mereka mendapatkan penghidupan.
Dia berharap kegiatan ini memiliki keberlanjutan hingga benar-benar memberikan dampak bagi pesertanya. “Sosialisasi seperti ini diharapkan bisa mewujudkan kemandirian para warga binaan saat nantinya mereka bebas. Mereka bisa menjadi wirausaha, bekerja dari rumah. Semua dimulai dari Tokopedia,” tutur Jean.

Result
Kegiatan edukasi ini diakui Siti Fauziah cukup efektif meraih obyektif program karena seluruh warga binaan lapas bertekad untuk mewujudkan mimpi mereka, yakni menjad pebisnis secara online. Selain itu, program yang baru pertama kali digulrkan ini dapat mendongkrak brand Tokopedia sebagai situs e-commerce yang memperhatikan warga lapas terhadap pemerataan akses peningkatan ekonomi secara digital. Setidaknya pula, produk karya mereka akan menambah item produk yang dijual Tokopedia ke khalayak.

Wawan Setiawan

Recent Posts

Grab Business Forum 2024: Bahas Solusi untuk Genjot Produktivitas Bisnis hingga Efisiensi Operasional Perusahaan

Memasuki tahun kelima, Grab Business Forum 2024 hadirkan Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia, Suahasil Nazara…

8 hours ago

Crane Lounge Jakarta Manjakan Pelanggan Lewat Layanan One Stop Solution

MIX.co.id – Crane Lounge Jakarta, lounge ternama yang berlokasi di kawasan Jakarta Utara, menggelar mini…

11 hours ago

Pin J Hadirkan Solusi Keuangan Inovatif bagi Pekerja Gig Indonesia

MIX.co.id – Di Indonesia, sekitar 60% tenaga kerja, atau setara dengan sekitar 83 juta orang,…

11 hours ago

Usung Teknik Pemijatan Sato Tsuyoshi, OSIM Luncurkan Kursi Pijat dengan Harga Terjangkau

MIX.co.id - Produsen alat kesehatan dan wellness, OSIM, berkomitmen untuk terus menyediakan produk canggih yang…

14 hours ago

Q1 2024, WOM Finance Cetak Laba Sebelum Pajak Senilai Rp 86 Miliar

MIX.co.id - WOM Finance, anak perusahaan PT Bank Maybank Indonesia Tbk., telah mencatatkan kinerja positif…

19 hours ago

Literasi Industri Keuangan Non-Perbankan Masih Rendah, IFG Luncurkan Buku terkait Asuransi dan Dana Pensiun

MIX.co.id - Indonesia Financial Group (IFG)--Holding BUMN Asuransi, Penjaminan, dan Investasi--berkolaborasi dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi…

21 hours ago