Survei Manulife: 10% Tabungan Investor Dialokasikan untuk Dana Pensiun

Survei yang dilakukan oleh Manulife baru-baru ini mengungkap bahwa mayoritas investor optimis akan masa depan mereka. Sebanyak 71% investor yakin bahwa mereka sudah berada di jalur yang tepat untuk mencapai beragam tujuan keuangannya, dan bahkan 10% investor yakin mereka akan melampaui target. Sebaliknya, hanya 19% investor yang merasa khawatir akan kehabisan uang pada masa pensiun nanti.

Survei Manulife Sebanyak 74% investor Indonesia lebih memilih investasi yang berisiko rendah.

Survei bertajuk Manulife Investor Sentimen Index (MISI) menunjukkan, walaupun para investor menempatkan perencanaan pensiun sebagai salah satu prioritas keuangan yang utama, bahkan menempati peringkat kedua setelah pendidikan anak, namun hampir seperempat dari investor (24%) mengalokasikan kurang dari 10% tabungannya untuk simpanan dana pensiun. Selain itu, banyak (57%) yang berharap dapat mengumpulkan tabungan untuk masa pensiun sebesar maksimum Rp 100 juta, yang akan habis dalam waktu dua sampai tiga tahun - dengan mempertimbangkan rata-rata pengeluaran rumah tangga mereka saat ini sebesar Rp 4 juta per bulan.

Hampir semua investor (94%) masih beranggapan bahwa tabungan dan deposito adalah produk investasi, dan hampir tiga perempat (74%) dari investor Indonesia lebih memilih investasi yang berisiko rendah. Hal ini terlihat dari menguatnya sentimen terhadap dana tunai, yang meningkat dari 71% di Q4 2015 menjadi 88% di tahun 2016. Dengan menempatkan mayoritas (60%) dana pensiunnya di produk non-investasi yang menawarkan risiko rendah namun memberikan imbal hasil yang rendah, sebagian besar investor (65%) merasa yakin bahwa mereka telah cukup melakukan diversifikasi portofolio.

Survei MISI juga mengungkap bahwa investor di Indonesia terus mengharapkan imbal hasil investasi yang tinggi. Tahun lalu, para investor mengharapkan imbal hasil rata-rata sebesar 11,6% untuk tahun 2017. Legowo Kusumonegoro, Presiden Direktur PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, mengimbau para investor harus lebih realistis dalam mengharapkan tingkat imbal hasil yang bisa mereka dapatkan dalam waktu satu tahun.

“Dengan menyimpan sebagian besar kekayaannya dalam bentuk tabungan dan deposito jangka panjang, hampir bisa dipastikan bahwa mereka akan kesulitan untuk mencapai imbal hasil yang diharapkan. Jika mereka mau mengambil risiko yang lebih tinggi dan mengalokasikan sebagian kekayaannya pada produk seperti reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap, mereka akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan imbal hasil investasi yang sesuai dengan harapan.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)