Mengulang kesuksesan tahun-tahun sebelumnya, Combiphar--perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan modern--kembali menggelar event "Combi Run 2019" yang akan berlangsung pada 22 September 2019 mendatang di QBig BSD City, Tangerang Selatan. Combi Run 2019 Hadir dengan beragam kategori lari, mulai dari Kid’s Dash, Ekiden khusus siswa SMA, dan komunitas lari, 5K, 10K, hingga Half-Marathon (21K).
Dijelaskan Lim Suyanto, Chief Operating Of User and Member Of Board Combiphar, Combi Run 2019 akan diikuti oleh 3.500 pelari segala usia. "Sejumlah kategori lari dipersiapkan dengan matang untuk merangkul partisipan dari berbagai jenjang usia. Kami berharap Combi Run dapat dijadikan momen untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan kerabat," katanya, pada pers conference yang digelar pada pertengahan September ini (19/9) di Jakarta.
Combiphar pertama kali hadir di tahun 2013. Selanjutnya, Combi Run terus berusaha mengelevasi kenyamanan peserta melalui berbagai fasilitas yang dihadirkan seperti tim marshall, hydration point, refreshment, layanan fisioterapi, hingga perlindungan asuransi untuk memberikan rasa aman bagi pelari. "Saya yakin dan berharap, Combi Run dapat menginspirasi masyakat Indonesia dalam membudayakan gaya hidup sehat dan aktif melalui olahraga lari,” harap Lim.
Ditambahkan Andreas Kansil, Race Director Combi Run 2019, rute Combi Run didesain dengan elevasi yang mampu mendukung para peserta meraih personal best (waktu terbaik) serta dilengkapi dengan hydration point dan tim marshal yang mumpuni. Untuk lebih mendukung kenyamanan dan keamanan, seluruh peserta Combi Run akan mendapatkan refreshment setelah berlari, layanan fisioterapi, serta perlindungan asuransi.
"Jika tahun sebelumnya Combi Run berhasil merangkul 3.000 pelari, tahun ini Combi Run mencetak 3.500 pelari dengan sejumlah komunitas lari di wilayah Jabodetabek. Peningkatkan jumlah peserta lari Combi Run menunjukkan meningkatnya animo masyarakat menerapkan gaya hidup aktif melalui olahraga lari. Lebih lanjut, peningkatan jumlah peserta Combi Run 2019 juga mengindikasikan munculnya pelari baru,” pungkas Andreas.
(Reporter: Verdiansyah Hermanto)