Sebagai upaya meningkatkan awareness, Mondelez Indonesia lewat brand keju Kraft menggelar roadshow di beberapa sekolah Jakarta mulai akhir bulan April hingga akhir Mei. Salah satu sekolah yang menjadi sasaran adalah SMKN 37 yang digelar pada Jumat (8/5). Acara roadshow ini rencananya akan menargetkan 300 siswa sekolah dan sampai naskah ini ditulis, program sudah melibatkan 200 siswa. Lewat roadshow ini, siswa dilibatkan dalam kegiatan pelatihan dan demo pembuatan kreasi menu pastry, diskusi seputar industri roti dan kue lokal, penggunaan keju berkualitas, serta pengetahuan seputar memulai bisnis makanan kecil.
Pingkan Fabryce, Asisten Brand Manager Kraft
Pingkan Fabryce, Asisten Brand Manager Kraft food service, mengutarakan bahwa acara yang membidik siswa sekolah menengah kejuruan ini bertujuan untuk membangun awareness bahwa keju Kraft memiliki kategori keju lain yang bisa digunakan untuk industri food service.
“Saat ini industri food service sedang berkembang pesat,. Hal ini bisa dilihat dengan meningkatnya jumlah cafe, restoran, dan bakery. Di sisi lain, selama ini orang hanya tahu keju Kraft untuk retail. Padahal sangat besar role nya di dalam perkembangan food service yang sekarang banyak bermunculan lewat waralaba, pastries, dan bakery,” ujarnya. Memang, fakta di lapangan menunjukkan bahwa orang-orang lebih banyak mengetahui produk Kraft Cheddar Cheese yang multifungsi. Padahal, dikatakan Pinkan, Kraft memiliki produk lain yang fungsinya lebih spesifik, seperti Kraft Bakery dan Kraft Filling Cheese.
Senada dengan Pingkan, Rhea Sianipar, Countru Head of Corporate and Governement Affairs Mondelez Indonesia mengungkapkan bahwa lewat acara ini, Kraft ingin mengedukasi generasi muda mengenai portofolio produknya. “Mereka adalah koki muda yang ke depannya nanti akan menjadi bagian dari industri food service. Kami ingin mereka menjadi generasi yang tahu produk, inovasi produk terbaru, dan bagaimana produk kami bisa membantu mereka,” ujar Rhea.
Melalui acara ini, Kraft juga ingin menekankan tentang added value yang ditawarkan pada produk kejunya. “Kami juga ingin menekankan bahwa keju kraft itu adalah keju yang berkualitas. Generasi muda seperti mereka harus chef yang bertanggungjawab dengan cara mengutamakan kualitas. Jangan sacrifice kualitas hanya demi harga,” tutur Pinkan.
Saat ini, menurut Pinkan, Kraft adalah market leader di pasar keju Indonesia. “Menurut Market Retail Survey dari Nielsen, 9 dari 10 ibu memilih keju Kraft dan kami bisa bilang kami adalah market leader,” ujar Pinkan. Oleh karena itu, ia berharap program ini bisa menjadi salah satu cara untuk mempertahankan posisi sebagai market leader dan juga meningkatkan konsumsi keju di Indonesia yang masih tergolong rendah.