Gebyar Pernikahan Indonesia 2018 Ditargetkan Tembus Rp 45 Miliar

Komitmen Parakrama Organizer dalam memelihara adat tradisional kembali diwujudkan lewat pameran "Gebyar Pernikahan Indonesia". Pameran yang tahun ini memasuki kesembilan kalinya itu mengusung tema adat Batak Mandailing lengkap dengan kemegahan dan keindahan kultur adat Sumatera Utara.

Gebyar Pernikahan Indonesia ke-9 akan digelar selama 3 hari, 10 - 12 Agustus, di Balai Kartini, Jakarta. " Pameran ini terbuka untuk umum serta tanpa biaya. Seluruh masyarakat dapat ikut menikmati dan menyaksikan keseluruhan rangkaian acara yang memamerkan kayanya budaya adat Indonesia," jelas Arief Rachman, Marketing Director Parakrama Organizer.

Lebih jauh Arief menjelaskan bahwa Gebyar Pernikahan Indonesia menghadirkan lebih dari 150 vendor pernikahan mulai dari venue, catering, dekorasi, busana, aksesoris, tata rias adat, undangan, paket honeymoon, hingga entertainment. Seluruh peserta akan menghadirkan ragam informasi pernikahan yang membantu calon pengantin dan keluarga mewujudkan pernikahan impian. "Rangkaian acara kian istimewa berkat penampilan ‘Tarian 7 Etnis’ khas Sumatera Utara persembahan Sanggar Chandra Budaya serta Fashion Show by Diamond Wedding Service," tuturnya.

Selain itu, pameran ini juga akan menyajikan ‘Parade Pengantin Sumatera’ karya Zaenal Songket yang berkolaborasi dengan Parakrama Organizer di hari terakhir eksibisi. Kegiatan lainnya adalah talkshow kesehatan dari ProSehat, Demo MakeUp oleh Sanggar Liza dan Aluira MakeUp, dan talkshow yang membahas aktivitas rumah tangga dari Saint James. "Kami juga memberikan kejutan bagi masyarakat yang hadir dengan pengundian grand prize 1 unit Honda Brio pada 12 Agustus 2018," lanjutnya.

“Gebyar Pernikahan Indonesia akan menginspirasi ribuan calon pengantin untuk menentukan yang terbaik pada momen pernikahan mereka. Kami yakin transaksi yang akan terjadi pada pelaksanaan acara selama 3 hari ini dapat menembus angka lebih dari Rp 45 miliar. Mengingat, pernikahan adat serta kebanggaan dan penghormatan terhadap budaya masih dipegang teguh oleh mayoritas masyarakat Indonesia,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)