Bisnis wedding (pernikahan) sepertinya menjadi bisnis yang tak pernah melesu. Hal itu ditandai dengan rutinnya dihelat pameran pernikahan oleh sejumlah event organizer. Salah satunya, yang dilakukan oleh penyelenggara pameran pernikahan tradisional terbesar di Indonesia, Parakrama Organizer.
Dikatakan Director Parakrama Organizer Arief Rachman, Parakrama Organizer menggelar pameran pernikahan empat kali dalam setahun. Keempat pameran tersebut adalah Pengantin Expo, Balai Sudirman Wedding Expo, dan Gebyar Pernikahan Indonesia yang dihelat dua kali dalam setahun.
Tetap seksinya bisnis pernikahan di Tanah Air, diakui Arief, dibuktikan dari jumlah pengunjung dan transaksi yang terus bertumbuh tiap tahunnya. Ia mengambil contoh pameran bertajuk Gebyar Pernikahan Indonesia yang selalu mendapat antuasiasme dari para calon pengantin kelas menengah atas. Paket pernikahan yang ditawarkan oleh para vendor di Gebyar Pernikahan Indonesia pun tercatat cukup tinggi, yakni minimal Rp 120 juta.
“Januari 2017 lalu, jumlah pengunjung mencapai 13 ribu hingga 15 ribu. Itu artinya, jumlah pengunjung selalu naik 15-20% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, dari transaksi yang kami patok Rp 32 miliar selama tiga hari pameran, ternyata kami berhasil mencetak transaksi hingga Rp 40 miliar,” ungkap Arief, yang menyebutkan bahwa tiket masuk Gebyar Pernikahan Indonesia sebesar Rp 25 ribu untuk tiga hari.
Oleh karena itu, Arief makin optimistis pemeran Gebyar Pernikahan Indonesia yang ketujuh, yang digelar pada semester kedua 2017 ini, tepatnya 21-23 Juli di Balai Kartini-Jakarta, akan menghimpun transaksi minimal Rp 40 miliar plus dengan jumlah pengunjung yang mencapai 13 ribu hingga 15 ribu.
Demi mencapai target tersebut, sejumlah strategi pun dilancarkan Parakrama Organizer. Langkah pertama adalah dengan mengusung tema “Semarak Pengatin Sumatera”. Ditegaskan Arief, dipilihnya tema tersebut karena selain Jawa, jumlah pengatin Sumatera juga tercatat tinggi. Bahkan, mereka yang tinggal di Jawa, relatif sangat loyal dengan adatnya, sehingga ketika menggelar resepsi pernikahan, mereka tetap memilih adat Sumatera. Sebut saja, ada Batak, Minang, Palembang, Lampung, Aceh, hingga Jambi.
Sejalan dengan tema “Semarak Pengantin Sumatera”, maka ambiance yang dihadirkan selama pameran pun bernuansa Sumatera. Antara lain, dekorasi yang kental dengan budaya Minang dari Airy Dekor. “Ada sejumlah kegiatan yang akan kami gelar selama tiga hari pameran. Mulai dari fashion show by Aluira Kebaya, talkshow, demo make-up, hingga live music,” kata Arief, yang menyebut akan ada 130 vendor pernikahan yang akan berpartisipasi di pameran Gebyar Pernikahan Indonesia.
Sebagai ciri khas pameran Gebyar Pernikahan Indonesia, maka Parakrama Organizer akan menghadirkan kembali Parade Pengantin Nusantara. Pada parade kali ini, disajikan adat pengatin dari Palembang, Padang, Lampung, dan Aceh. “Parade akan kami kemas menjadi satu pertunjukan yang sangat menarik. Keserasian balutan busana pengantin tradisional, tata rias, dan atribut pendukung prosesi pernikahan dari keempat daerah tersebut, juga akan kami tampilkan pada parade kali ini,” tambah Selvy Wirdiana dari Chichi Wedding & Event Organizer.