Kemendesa PDTT Gelar Festival Budaya

Kementrian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) kembali menggelar festival budaya. Kali ini, Kemendesa PDTT menggelar Festival Pranata Adat dan Budaya, dan Forum Perdamaian, di Alun-alun Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, pada Juni ini (22/6).

Sekitar 4.000 peserta dari berbagai kelompok masyarakat desa di Kabupaten Situbondo turut hadir meramaikan Festival Pranata Adat dan Forum Perdamaian di Situbondo tersebut.

Sementara itu, festival serupa juga digelar di sejumlah daerah, seperti di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat; Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah; dan di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.

Dikatakan Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu (PDTu) Kementrian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Aisyah Gamawati, "Kegiatan ini kami agendakan untuk mendorong penguatan komitmen perdamaian pada masyarakat dengan berbasiskan pada nilai-nilai keragaman budaya bangsa."

Kegiatan Festival Pranata Adat dan Budaya di Kabupaten Situbondo kali ini, diisi dengan berbagai kegiatan pertunjukan kesenian nusantara, seperti pentas tari landung, arak-arakan komantan korong, pertunjukan wayang kerte, dolanan bocah, pawai seni ancak, pertunjukan kesenian ohjung Situbondo, pawai petik laut, hingga best Situbondo carnaval. Festival ini juga diisi dengan kegiatan pameran usaha kecil dan menengah, revitalisasi sarana dan prasarana olahraga desa, deklarasi perdamaian, dan berbagai macam kegiatan lintas kementrian dan lembaga.

Lebih lanjut Aisyah mengatakan, rangkaian kegiatan di berbagai wilayah ini sudah digelar oleh Kemendesa PDTT sejak 2015 silam. “Kegiatan ini untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan perdamaian di Indonesia yang berbasiskan pada nilai-nilai keragaman bangsa dan budaya setempat."

Sebelumnya, telah dilakukan peletakan batu pertama dalam rangka revitalisasi sarana olahraga di Desa Olehan, Kecamatan Situbondo oleh Sekretaris Direktur Jenderal PDTu, Sugito.

"Bantuan revitalisasi sarana olahraga ini diharapkan mampu mendorong kohesi sosial melalui olahraga sehingga tercipta dan terjalin rasa persatuan dan kesatuan, kekeluargaan, kegotongroyongan, dan kebersamaan. Lebih dari itu, dengan giatnya olahraga diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui penjualan produk-produk lokal ataupun ekonomi kreatif lainnya," tutup Sugito.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)