Business Challenge
Industri e-commerce di Indonesia tumbuh subur. Data di Kementerian Kominfo menyebutkan, market e-commerce Indonesia pada 2020 diprediksi mencapai nilai US$130 miliar. Tidak hanya marketnya yang besar, jumlah pemain (platform) di industri e-commerce pun terus membengkak. Data Biro Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, total platform e-commerce pada 2016 lalu mencapai 26,2 juta dengan rata-rata pertumbuhan nilai transaksi belanja online sebesar 21% per tahun.
Kondisi tersebut memunculkan persaingan e-commerce yang semakin memanas. Para pemain e-commerce saling berlomba menyuguhkan beragam item produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (buyer). Inilah tantangan bisnis yang dihadapi platform e-commerce di Tanah Air.
Shopee, salah satu platform e-commerce terdepan di Asia Tenggara dan Taiwan, menjawab tantangan tersebut dengan memberdayakan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lewat Kreasi Nusantara, yakni program yang didedikasikan untuk memamerkan dan memasarkan rangkaian produk lokal Indonesia mulai fashion, makanan dan minuman, perawatan dan kecantikan, aksesoris, perlengkapan rumah tangga, dekorasi, dan masih banyak lagi.
Head of Government Relation Shopee Indonesia Radityo Triatmojo mengatakan mulai 27 Februari 2018, lebih dari 25 juta pengguna Shopee serta masyarakat Indonesia dapat menemukan beragam produk hasil karya UMKM lokal di kanal Kreasi Nusantara yang terdapat pada aplikasi Shopee. “Sudah kami buatkan home button Kreasi Nusantara. Jadi, pengguna tinggal klik di aplikasi Shopee,” ungkapnya pada acara peluncuran digelar di Gedung SME Tower (SMESCO) Jakarta, akhir Februari lalu.
Imbauan pemerintah agar menggandeng UMKM untuk memasarkan produk buatannya melalui platform e-commerce melatarbelakangi Shoppe menyelenggarakan program Kreasi Nusantara. Menurut Radityo, pihaknya sangat peduli terhadap UMKM. Banyak produk buatan UMKM yang memiliki kualitas lebih bagus, namun kalah bersaing dengan produk impor. Hal ini lantaran kurangnya daya dukung dan promosi terhadap produk UMKM. “Melalui Kreasi Nusantara, kami promosikan dan pasarkan produk UMKMK lewat platform e-commerce Shopee agar produk mereka dapat terserap pasar,” imbuhnya.
Insight & Activation
Spanduk besar bertuliskan Shopee lengkap dengan logonya terpampang di sekitar areal Gedung SMESCO (gedung milik Kementrian Usaha Kecil dan Menengah yang kerap digunakan untuk pameran UMKM). Spanduk ini cukup efektif menciptakan branding dan awareness Shopee di benak khalayak yang melintas di sekitar lokasi. Saat memasuki gedung, pengunjung disambut dengan produk UMKM yang disusun rapi. Beberapa produk seperti handicraft, tas, hingga sepeda dipajang di dalam booth. Puluhan pengunjung tampak memadati ruangan. Mereka hadir dalam acara launching Kreasi Nusantara.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengapresiasi langkah Shopee untuk mendorong makin banyaknya produk UMKM masuk platform. Diakui, perkembangan e-commerce yang semakin pesat membuat pelaku UMKM harus beradaptasi, seperti membuat toko online sendiri atau berkolaborasi dengan pemain online.
“Beruntung di tengah persaingan bisnis online yang semakin sengit, Shopee peduli dengan pelaku UMKM Indonesia. Beri mereka kesempatan, ruang, dan kebijakan yang berpihak agar bisa menjadi nilai tambah dengan bergabung ke e-commerce,” kata Rudiantara yang sempat menjajal mengendarai sepeda buatan UMKM.
Sebagai bentuk komitmen yang berkelanjutan untuk mendukung kemajuan produk lokal, Shopee menggandeng Iwet Ramadhan selaku co-founder JKT creative di program Kreasi Nusantara. JKT Creative saat ini telah membuka toko di Shopee, dan diharapkan dapat menginspirasi dan menjadi titik awal lahirnya lebih banyak pelaku UMKM di Kreasi Nusantara.
Menurutnya, Shopee memiliki misi untuk mengembangkan pelaku dan...