Digital sebenarnya dapat menjadi solusi bagi para pelaku bisnis berskala UKM (Usaha Kecil Menengah) yang timggal di kawasan desa tertinggal. Sejatinya, mereka dapat memanfaatkan media digital--seperti jejaring sosial dan eCommerce--sebagai tools pemasaran produk mereka. Mengapa? Lantaran, pemerintah telah menggelar program "Desa Broadband Terpadu" yang menjanjikan pembangunan akses internet di beberapa kabupaten. Program berkala yang sudah dimulai sejak 2015 lalu itu akan terus berlanjut membangun akses internet di 50 desa tertinggal setiap tahunnya.
Memanfaatkan perkembangan teknologi dan akses internet tersebut, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (KEMENDESA) mengusung empat program, yang meliputi Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades), Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), Embung, dan sarana olahraga desa yang tercantum dalam Instruksi Menteri (INMEN) nomor 1 tahun 2017 tentang kegiatan prioritas kementerian.
Dikatakan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Prukades merupakan wujud pengembangan ekonomi kreatif yang mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki masyarakat pedesaan melalui hasil karya mereka. "Para pelaku UKM dari desa tertinggal bisa memanfaatkan teknologi di era digital ini untuk mengembangkan dan mempromosikan produk mereka melalui program Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades)," tandasnya.
Berdasarkan data lain dari Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Ditjen PDT) tahun 2016, tercatat bahwa 80 kabupaten dari total 122 kabupaten di seluruh Indonesia ditetapkan sebagai daerah tertinggal. Hal ini pula yang mendorong Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk memajukan perekonomian di desa tertinggal tersebut dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi baru.
Selain memanfaatkan media digital sebagai tools pemasaran, KEMENDESA juga memanfaatkan pameran untuk mempromosikan produk-produk dari para pelaku bisnis UKM di desa tertinggal. KEMENDESA menggelar Expo Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) 2017 yang berlokasi di Mezzanine Hall, Thamrin City selama tiga hari berturut-turut, mulai dari 28 hingga 30 Juli 2017.
“Kami berharap dengan diselenggarakannya Expo Prukades 2017 ini dapat mempromosikan hasil karya masyarakat desa tertinggal dan membuka peluang inventasi dari para investor baik dari dalam maupun luar negeri. Selain itu, Expo Prukades 2017 dapat mendorong masyarakat desa untuk mengembangkan segala potensi yang mereka miliki sehingga menghasilkan sebuah produk usaha yang juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi desa tertinggal tersebut,” lanjutnya.
Selain pameran produk UKM, Expo Prukades 2017 ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni tari tradisional, talk show, dan serangkaian acara menarik lainnya. Adapun pengisi acara talkshow dalam Prukades Expo 2017 ini di antaranya Ahmad Erani Yustika selaku Dirjen Pembangunan Kawasan Perdesaan - Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi RI, Rhenald Kasali sebagai Founder Rumah Perubahan, H. Abdullah Azwar Anas menjabat sebagai Bupati Banyuwangi, M. Yana Aditya selaku Direktur Keuangan PT Rajawali Nusantara Indonesia, dan Catur Budi Hartono selaku Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI.