Sampai tahun 2016 lalu, penetrasi produk asuransi di Indonesia masih di angka 1,7%. Meski demikian, Indonesia sudah menempati peringkat ke-33 di dunia untuk penetrasi industri asuransi. Sementara itu, berdasarkan hasil riet Otoritas Jasa Keuangan. Pada tahun yang sama, indeks literasi asuransi di Indonesia hanya 29,66%, sedangkan indeks inklusi keuangan telah mencapai 67,82%.
Dikatakan Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia (DAI) Hendrisman Rahim, ada tiga penyebab utama mengapa penetrasi asuransi di Indonesia masih tercatat rendah. Ketiganya adalah asuransi masih menjadi kebutuhan yang ke sekian bagi masyarakat, belum banyaknya orang yang paham akan asuransi, dan perusahaan asuransi belum mampu menjangkau seluruh masyarakat Indonesia.
“Meski penetrasinya masih rendah, namun pertumbuhan asuransi di Indonesia tiap tahunnya cukup signifikan. Pertumbuhan premi industri asuransi jiwa mencapai 10-30% setiap tahunnya. Sedangkan untuk asuransi umum, pertumbuhan tiap tahunnya mencapai 10%,” jelas Hendrisman.
Berangkat dari fakta tersebut, maka DAI bersama enam asosiasi dan anggota perasuransian memutuskan untuk melakukan kampanye edukasi pada perayaan Hari Asuransi atau Insurance Day 2017, yang jatuh setiap tanggal 18 Oktober. Sementara itu, puncak acara akan digelar di Padang Sumatera Barat, pada 9-10 Desember 2017 mendatang.
Dijelaskan Ketua Panitia Hari Asuransi 2017 Wahyu Wibowo, tema Insurance Day 2017 tahun ini adalah “Indonesia Berasuransi” dengan mengangkat sub tema Cerdas, Sejahtera, Mandiri. “Melalui tema tersebut, kami ingin menggambarkan tujuan bersama untuk dapat meningkatkan pemahaman asuransi. Khususnya, untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan dalam mendorong ketersediaan akses dan layanan keuangan yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia,” ucapnya.
Tahun ini, Insurance Day 2017 akan menggelar serangkaian acara istimewa. Diawali dengan road show di sepuluh kota, yakni Medan, Yogyakarta, Balikpapan, Bandung, Surabaya, Banjarmasin, Manado, Pontianak, Makassar dan Papua. Di sepuluh kota tersebut akan dilakukan beragam kegiatan seperti turnamen olahraga, pembagian bunga, lomba dayung sampan, donor darah, fun walk, bazar, dan Insurance Goes to Campus. Guna mengedukasi asuransi, panitia juga mengadakan talkshow di radio dan TV.
Terkait perayaan puncak di Kota Padang, diterangkan Wahyu, karena Kota Padang tercatat sebagai kota yang memiliki pertumbuhan tingkat literasi dan edukasi asuransi cukup besar. “Bahkan, Kota Padang memiliki banyak industri kreatif, pedagang, pekerja seni, dan budaya yang tentunya memerlukan inklusi keuangan,” tuturnya.
Perayaan puncak acara di Padang, ditambahkan Wahyu, antara lain berupa Festival Asuransi dan InsuRUN (event lari berskala nasional). Pada kesempatan itu, panitia akan menggandeng beragam komunitas, UMKM, pekerja industri kreatif, dan pekerja seni asal Padang.
“Untuk InsuRUN, maka akan ada Lomba lari 5K dan 10K yang akan diikuti kurang lebih 15.000 pelari dari seluruh Indonesia. Dalam kesempatan itu, akan ada pemecahan rekor MURI untuk pengumpulan polis asuransi terbanyak dalam satu hari. Target kami, dalam satu hari itu akan terkumpul 10 ribu polis,” pungkasnya.