Mengedukasi Platform AI Melalui "Nodeflux Beyond"

Hadir sejak 2016 lalu, Nodeflux, startup lokal yang mengawali bisnisnya dengan layanan big data analytic, mulai merilis platform berbasis Artificial Intelligence (AI). Di antaranya, Face Recognition, License Plate Recognition (LPR), Fleet Detection, hingga Store Analytics. Platform tersebut telah digunakan pada sejumlah program besar seperti Debat Pilpres 2019, Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, serta IMF Summit 2018 di Bali.

Startup lokal yang berhasil memperoleh pendanaan antara lain dari Telkom, East Ventures, Qlue, dan Adskom itu, kini telah menjelma menjadi perusahaan vision AI pertama dan terbesar di Indonesia. Pada akhir April ini (30/4), di Jakarta, Nodeflux mulai memperkenalkan platform AI mereka melalui aktivasi merek bertajuk Nodeflux Beyond.

"Objektif dari aktivasi Nodeflux Beyond untuk merangkul berbagai pemangku kepentingan guna mendorong perkembangan perekonomian dan implementasi teknologi AI. Termasuk, menciptakan ekosistem berbasis AI di Indonesia," ujar Faris Rahman, CTO of Nodeflux, yang menyebutkan bahwa Indonesia tercatat sebagai negara yang mengadopsi AI paling tinggi atau nomor satu di Asia Tenggara.

Melalui aktivasi itu, para smart donkey--sebutan tim Nodeflux--mengedukasi pengunjung tentang implementasi teknologi Intelligent Video Analytics (IVA) milik Nodeflux yang dimanfaatkan untuk memberikan solusi di berbagai sektor industri. Di antaranya, ritel, advertising, smart city, traffic management, dan security surveillance.

Di sana, dihadirkan juga experiencing area, yang menyajikan beberapa Artificial Intelligence analytic. Di antaranya, Face Recognition, atau fitur pengenalan wajah di dalam sebuah acara, area, bahkan bangunan, yang dapat diterapkan dalam meningkatkan kenyamanan pelanggan ataupun layanan keamanan, dan penyediaan absensi berbasis otomasi melalui sejumlah wajah yang tertangkap kamera CCTV di area tertentu secara real-time.

"Platform Nodeflux berbasis AI sudah digunakan oleh Mabes Polri, HM Sampoerna, Jasamarga, hingga Go-Jek. "Tahun 2019 ini, platform dari Nodeflux juga akan diaplikasikan oleh 13 Polda," ujar Faris yang memiliki 90 tim yang tersebar di Yogyakarta, Aceh, dan Jakarta.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Nodeflux juga turut mewujudkan adanya Jakarta Smart City dengan mengembangkan beberapa pilot project sekaligus mengkaji kebutuhan prioritas perkotaan. Di antaranya, Nodeflux membantu dalam penyajian data untuk perhitungan arus lalu lintas, monitor parkir liar, manajemen kendaraan umum, hingga pemantauan sampah di sungai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)