Memasuki seri terakhir, seminar yang kelima, program "Japanese Seminar Series" yang digelar Universitas Budi Luhur (UBL) menghadirkan Shimizu sebagai studi kasusnya. Pada kesempatan itu, UBL mengusung tema “The Role of Japan in Indonesia Infrastructure Development”.
Seminar yang digelar pada pertengahan November itu mengupas lebih jauh bagaimana Shimizu mampu mencetak sukses. Selama ini, Shimizu dikenal sebagai perusahaan yang bergerak pada bidang Konstruksi Sipil Umum (Civil Engineering Field) serta bidang Konstruksi Pabrik/Kilang (Plant Engineering Field) maupun pengembangan real estate.
Dihadiri oleh 200 peserta serta petinggi-petinggi dari UBL, dikatakan Liza Dwi Ratna Dewi selaku Ketua Panitia Program "Japanese Seminar Series", objektif dari seminar itu adalah untuk mengetahui lebih jauh tentang Shimizu dan apa peranan Shimizu dalam pembangunan di Indonesia.
Pada seminar itu, Shimizu menghadirkan dua pembicara, yaitu Tetsuo Oishi selaku Chief Represenative of Jakarta Office dan Kohey Akiyama selaku Director of PT Shimizu Bangun Cipta Kontraktor.
"Salah satu peranan Shimizu bagi Indonesia adalah turut andil dalam pembuatan beberapa bangunan-bangunan tinggi di Indonesia serta turut membuat Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta. MRT yang sedang dalam tahap pembangunan ini, akan memakan kurang lebih 57 bulan, yang mulai terhitung sejak Agustus 2013 dan diperkirakan akan selesai pada Mei 2018," papar Tetsuo Oishi.
Peran Shimizu lainnya adalah bangunan-bangunan besar yang berada di Jakarta, Sulawesi, dan sebagainya. Sebut saja, MNC Media Tower, Menara Astra, dan lain-lain. "Bangunan tersebut diprediksi tidak akan hancur dalam 50-60 tahun yang akan datang," lanjutnya.