Membenahi Infrastruktur Lewat Kampanye “Saatnya Didengar”

Bicara soal infrastruktur—antara lain pembangunan air bersih, pusat tenaga listrik, pengolahan sampah dan limbah, kondisi transportasi, komunikasi internet, hingga irigasi—sejatinya selalu bersinggungan dengan publik atau masyrakat luas. Maklum saja, infrastruktur selalu menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat, yang notabene sebagai end user-nya.

Kampanye "Saatnya didengar" memanfaatkan kekuatan media sosial Kampanye "Saatnya didengar" memanfaatkan kekuatan media sosial

Sayangnya, perencanan pembangunan infrastruktur di Indonesia, selama ini hanya dilakukan oleh para pemangku kepentingan atau pemerintah serta para ahli, tanpa melibatkan publik. Padahal, menurut Director Infrastructure Asia Alan Solo, idealnya harus ada dialog antara pemerintah serta masyrakat, sebelum perancanaan dan pembangunan infrastruktur dijalankan.

Berangkat dari insight itulah, Indonesia Infrastructure Week 2014 digagas. Program yang akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, pada 5-7 November mendatang itu menggandeng Infrastructure Asia sebagai penyelenggara serta Koen Van Geene dari Asia Event Overlay selaku rekan produksi Indonesia Infrastructure Week 2014.

Dijelaskan Danang Parikesit, Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia, kampanye “Saatnya Didengar” pun dihadirkan di Indonesia Infrastructure Week 2014. Kampanye “Saatnya Didengar” baru diinisiasi pada September 2014.

“Kampanye tersebut akan menggunakan platform media sosial, yang saat ini tengah marak di Indonesia, sebagai wadah survey kepada masyarakat Indonesia. Dengan demikian, kami dapat menampung masukan suara rakyat secara langsung seputar kebutuhan mereka akan pembangunan infrastruktur di Indonesia,” papar Danang, yang juga Advisor ‘Saatnya Didengar’.

Melalui survey media sosial www.saatnyadidengar.org, masyarakat diundang untuk berpartisipasi dalam survey seputar infrastruktur di Tanah Air. Guna menarik animo masyarakat untuk mau terlibat dalam survey tersebut, diungkapkan Prastyo Boogie Tedjowinoto selaku Produser “Saatnya Didengar”, dalam kampanye itu akan digelar juga kegiatan Konser Suara Rakyat ”Saatnya Didengar”. Konser musik tersebut akan dihelat pada Indonesia Infrastructure Week 2014 di JCC.

“Tiket konser musik yang akan bertabur bintang itu, tidak akan kami jual. Namun, tiket tersebut akan berikan kepada mereka yang mau berpartisipasi dalam survei media sosial Saatnya Didengar. Artinya, konser musik ini merupakan apresiasi kami kepada masyarakat yang sudah mau terlibat aktif mengikuti survei seputar pembangunan infrastruktur. Ada 4.000 tiket yang sudah kami sediakan untuk konser ini,” ungkap Boogie, yang menyebutkan bahwa survey media sosial itu dibuat dengan format yang sederhana dan mudah diikuti.

Demi menciptakan viral seputar kampanye “Saatnya Didengar”, digandenglah sejumlah artis sekaligus public figure ternama di Indonesia sebagai key influencer maupun brand ambassador. Sebut saja, Shiren Sungkar, Regina, Rossa, Titi DJ, Anggun C. Sasmi, Judika, Daniel Mananta, Fatin, Novita Dewi, Bambang Pamungkas, Andy Rif, hingga Alex Rudyart merupakan sederet nama yang bakal menjadi Tokoh Inspiratif Indonesia “Saatnya Indonesia Didengar”.

“Kami berharap dengan di-endorse oleh berbagai brand ambassador itu, banyak masyarakat yang mau terlibat dalam survey Indonesia Didengar. Shiren Sungkar yang memiliki 5,7 juta followers misalnya, berpotensi untuk mengundang follower-nya untuk mau berpartisipasi dalam survei,” lanjut Boogie.

Selain brand ambassador, kanal digital seperti Facebook, Twitter, serta websitewww.indonesiainfrastructure.com juga dimanfaatkan untuk menciptakan viral. Termasuk, puluhan komunitas yang ada di Indonesia, juga digandeng untuk menciptakan viral kampanye “Saatnya Didengar”. Di antaranya, komunitas Bangun Desa dan Lions Club.

“Hasil yang kami dapat melalui media sosial itu akan kami berikan kepada pemerintah, dalam hal ini Presiden Republik Indonesia, pada saat acara pembukaan Indonesia Infrastructure Week 2014 nanti. Ke depan, rencananya kampanye ‘Saatnya Didengar’ akan menjadi program yang berkelanjutan,” tutup Danang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)