Upaya LSPR Mencetak Profesional Sekaligus Artistic Communicator

Dua perhelatan tahunan yang melibatkan mahasiswa kembali digelar London School of Public Relations (LSPR) Jakarta di awal tahun ini. Kedua agenda rutin itu adalah penyelenggaraan pertunjukan “The 7th LSPR Performing Arts Communication Festival” dan “The 18th LSPR Theatre Festival”.

Tak kurang dari 19 kelas–yang terdiri dari 5 kelas jurusan Performing Arts Communication dan 14 kelas dari konsentrasi Bussiness Studies–terlibat dalam dua kegiatan tahunan itu. Acara digelar di Prof. Dr. Djajusman Auditorium & Performance Hall, Kampus B, Jakarta. Sejatinya, kedua kegiatan itu merupakan bagian dari rangkaian acara jelang Hari Ulang Tahun (HUT) LSPR-Jakarta yang ke-25, yang jatuh pada Juli mendatang.

Dijelaskan Renata Tirta Kurniawan, Dean Department of Performing Art Communication (PAC), The 7th LSPR Performing Arts Communication Festival dan The 18th LSPR Theatre Festival telah digelar dari tanggal 12 Januari hingga 1 Februari 2017. “Kegiatan ini merupakan bagian dari kurikulum LSPR-Jakarta. Konsentrasi PAC bertujuan untuk menghasilkan professional and artistic communicator. Dalam festival kali ini, kami banyak mengangkat teman Shakespeare untuk memperingati 400 tahun wafatnya William Shakespear,” ujarnya.

Pada tahun 2008, ia melanjutkan, LSPR-Jakarta memperoleh penghargaan bergengsi dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai yang pertama membuat Produksi Teater Terpanjang untuk The 4th LSPR Theatre Festival. “Pada tahun ini, pengelenggaraan LSPR Theatre Festival sudah memasuki tahun ke 18. Dengan didampingi oleh dosen dan asisten dosen yang kompeten di bidang seni pertunjukan, The LSPR Theatre Festival ke-18 akan memiliki 14 teater produksi dengan 14 kelas batch 20 sebagai syarat akademis dan juga pengenalan untuk jurusan Performing Arts Communication,” tutupnya.