Dengan Label Halal, Saori Lenggang Kangkung di Pasar Seasoning Oriental

Jaminan halal merupakan kunci Saori, merek seasoning keluaran Ajinomoto, bisa diterima dengan cepat dan baik oleh masyarakat Indonesia. Maklum saja, target market Saori adalah masyarakat Indonesia, khususnya ibu rumah tangga, dimana penduduknya sebagian besar (lebih dari 87%) menganut agama Islam yang mensyaratkan kehalalan produk yang dikonsumsinya.

Selain itu, Saori tercatat sebagai kategori bumbu oriental yang pada umumnya merupakan produk impor dan tidak memiliki logo halal—orientalseasoning biasanya menggunakan arak atau bahan lain yang mengandung alkohol yang tidak masuk dalam kategori halal. Oleh karena itu, dengan logo halal, maka Saori memiliki diferensiasi yang kuat untuk kategori produk orientalseasoning sehingga Saori berhasil menguasai pangsa pasar. “Hal itu terlihat dari nilai Saori sebagai 1st mention tertinggi dan share nomor 1, dengan lebih 87% share,” ujar Yani Herlyani, Head Department Consumer Food and Seasoning Ajinomoto.

Oleh karena itu, menurut Yani, sangat penting bagi Saori untuk memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia melalui produk halal. “Itu sebabnya, sejak diluncurkan pada tahun 2005, Saori sudah memperoleh sertifikasi halal,” ucapnya.

Perolehan sertifikasi halal tersebut, diakui Yani, selalu dikomunikasikan Saori di sejumlah media komunikasi. Terutama, pada kemasan sebagai touch point pertama dengan konsumen Saori. “Konsep Saori adalah Oriental Seasoning. Artinya, dengan Saori, Ibu bisa memasak masakan oriental sekelas hidangan restoran di rumah. Dengan Saori, Ibu bisa lepas dari kekhawatiran masalah halal, sekaligus bisa memberikan variasi menu sehari-hari yang istimewa kepada keluarga, dengan cara yang praktis dan ekonomis. Sebab, pada masa itu, secara umum restoran belum concern mengenai perijinan halal,” ia bercerita.

Menurut Yani, saat ini kepedulian terhadap kehalalan produk makin besar, bahkan di seluruh dunia, tidak hanya oleh umat muslim. “Itu sebabnya, mengomunikasikan dan menegaskan bahwa semua produk Ajinomoto, tidak hanya Saori, memiliki jaminan jalal merupakan kepedulian kami terhadap konsumen,” lanjutnya.

Diferensiasi sebagai bumbu oriental yang halal ini perpengaruh positif terhadap kinerja penjualan Saori. “Impact-nya kami bisa growth double digit per tahun dengan terus menerus menjadi Dantotsu nomor 1 (share jauh di atas kompetitor). Bahkan, varian barunya dengan mudah bisa mendapat kepercayaan dari konsumen Indonesia. Selain saus Tiram & Teriyaki, sekarang Saori memiliki varian Saus Asam Manis, Saus Rasa Mentega, Saus Pedas ala Szechuan, dan yang sedang naik daun, Saus Lada Hitam.”

Terkait kewajiban label halal yang segera diberlakukan pada Oktober 2019, dinilai Yani, masyarakat Indonesia memang semakin concern akan kehalalan produk. Hal itu terlihat dari semakin maraknya produk-produk impor yang mulai mengimplemantasikan logo halal. begitu juga dengan produk kosmetik dan gerai-gerai restoran.

Kondisi ini direspon oleh Ajinomoto dengan mengeluarkan kebijakan perusahaan untuk memproduksi hanya produk halal, sehingga bisa meningkatkan kepercayaan konsumen dan daya saing produk. Selain itu, berpotensi besar untuk perluasan ke negara muslim lainnya,” aku Yani.

Ditambahkan Muhammad Fachrurozy, Head of Departement Public Relations Ajinomoto, untuk menggarap pasar muslim Indonesia, Ajinomoto memiliki program kepedulian lingkungan sosial yang disebut Ajinomoto Shared Value (ASV) antara lain dengan membidik para santri melalui program School Lunch Project, yaitu pemberian makan bergizi seimbang dan edukasi gizi serta pola hidup sehat kepada para santri, bekerja sama dengan tim ahli gizi dari IPB. “ASV merupakan aneka inisiatif untuk menciptakan nilai sosial dan ekonomi untuk merealisasikan misi dan visi dari Ajinomoto. Program ASV digelar sesuai dengan company message Ajinomoto, Eat Well Live Well. Dengan pendekatan di bidang gizi (nutrition approach), program ASV memberikan asupan gizi yang baik untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik,” ujarnya.

Lebih lanjut Fachrurozi menegaskan, selain program School Lunch Project, ada dua program CSR lain yang diusung Ajinomoto, yaituWinning Meal Project, pemberian makan bergizi seimbang untuk atlet nasional dengan panduan pakar gizi Ibu Emilia Achmadi, danEmployee Health & Wellbeing, pemberian makan siang bergizi seimbang untuk karyawan Ajinomoto dengan panduan ahli gizi internal.

Selain itu, Ajinomoto juga secara aktif memberikan donasi kepada para korban bencana alam, memberikan bantuan kepada dapur umum di wilayah bencana melalui lembaga seperti PMI & ACT. “Program ASV dari Ajinomoto secara kontinyu dan konsisten terus dilakukan agar memberikan kontribusi bagi masyarakat Indonesia yang mayoritasnya adalah muslim. Saat ini, ASV cukup efektif untuk bisa meningkatkan corporate value di masyarakat Indonesia,” tutup Fachrurozy.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)