MEDIA TRADISIONAL MASIH BERKUASA DI ERA DIGITAL?

Di tengah dominasi media sosial, media tradisional tetap memiliki keunggulan yang tak tergantikan. Dengan kredibilitas tinggi, regulasi ketat, dan jangkauan luas, media lama justru beradaptasi dan semakin relevan dalam lanskap informasi global.

.

Media tradisional masih memiliki relevansi di era digital karena kredibilitasnya yang tinggi, regulasi yang ketat, jangkauan yang luas, serta perannya dalam demokrasi dan pembentukan opini publik. Salah satu alasan utama mengapa media tradisional tetap penting adalah kepercayaan masyarakat terhadapnya.

Media cetak, televisi, dan radio umumnya memiliki proses verifikasi berita yang lebih ketat dibandingkan dengan media sosial, sehingga berita yang mereka sampaikan lebih dapat dipercaya (Newman et al., 2021). Publik juga menggunakan media cetak atau mainstream online untuk mengkonfirmasi setiap isu yang didengarnya.

Penelitian juga menunjukkan bahwa masyarakat cenderung lebih percaya pada berita yang berasal dari media tradisional dibandingkan dengan berita yang beredar di media sosial yang sering kali tidak melalui proses verifikasi yang memadai (Tandoc, 2019).

Selain itu, media tradisional tunduk pada regulasi yang lebih ketat dan memiliki kode etik jurnalistik yang kuat. Regulasi ini memastikan bahwa media bekerja sesuai dengan standar yang tinggi dalam menyajikan berita yang akurat dan bebas dari bias yang berlebihan (Carlson, 2020).

Berbeda dengan platform media sosial yang sering kali tidak memiliki regulasi yang ketat, media tradisional harus mematuhi berbagai aturan yang dibuat oleh lembaga pers dan regulator penyiaran nasional. Hal ini memberikan jaminan bahwa informasi yang disajikan telah melalui proses editorial yang kredibel dan bertanggung jawab.

Jangkauan media tradisional juga masih sangat luas, terutama di daerah-daerah yang memiliki akses internet terbatas. Di negara-negara berkembang, televisi dan radio tetap menjadi sumber utama informasi bagi masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap media digital (Nielsen, 2022).

Radio, misalnya, tetap menjadi alat komunikasi yang sangat penting di pedesaan karena sifatnya yang mudah diakses tanpa memerlukan koneksi internet atau perangkat teknologi canggih. Sementara itu, televisi masih menjadi salah satu sumber berita utama bagi masyarakat perkotaan yang menginginkan berita yang dikurasi secara profesional.

Peran media tradisional dalam demokrasi dan pembentukan opini publik juga sangat signifikan. Media seperti surat kabar dan televisi sering kali menjadi ujung tombak dalam jurnalisme investigatif yang mengungkap berbagai isu sosial, kasus korupsi, serta pelanggaran hak asasi manusia (McChesney, 2018). Dengan demikian, media tradisional tidak hanya menjadi sumber informasi tetapi juga alat kontrol sosial yang memastikan transparansi dalam pemerintahan dan kehidupan publik. Keberadaan media tradisional membantu dalam menjaga keseimbangan informasi dan mencegah dominasi narasi yang bias atau sepihak.

Alih-alih mengalami kepunahan, media tradisional justru beradaptasi dengan era digital melalui berbagai platform daring. Banyak surat kabar kini memiliki versi digital yang memungkinkan pembaca mengakses berita secara real-time, sementara stasiun televisi menyediakan layanan streaming yang menjangkau audiens yang lebih luas (Jenkins, 2008).

Adaptasi ini memungkinkan media tradisional untuk tetap bersaing dan relevan di tengah lanskap media yang terus berubah. Dengan demikian, meskipun media digital semakin berkembang, media tradisional tetap memiliki keunggulan yang tidak dapat digantikan sepenuhnya oleh media baru.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)