MIX.co.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sekitar 354 juta orang di seluruh dunia hidup dengan penyakit hati seperti hepatitis B dan C. Di Indonesia, sekitar 20 juta orang diyakini menderita penyakit hati, dengan prevalensi tertinggi pada kasus hepatitis B.
Penyakit hati kronis berkembang dalam empat tahap, yaitu Hepatitis, Fibrosis, Sirosis, dan gagal Hati. Ketika para ahli kesehatan menyebutkan penyakit hati, mereka biasanya merujuk pada kondisi persisten yang secara bertahap merusak hati. Infeksi virus, keracunan, dan masalah metabolisme tertentu adalah kontributor umum untuk penyakit hati kronis.
Prof. M.D. Hamdi Karakayali, Ahli Bedah Umum, Pusat Transplantasi Ginjal, Pusat Transplantasi Hati, Rumah Sakit Acibadem Atakent menjelaskan, transplantasi hati adalah satu-satunya pilihan bagi pasien dengan gagal hati yang tidak responsif terhadap pengobatan dan intervensi bedah alternatif.
“Di Acibadem, kami melakukan operasi transplantasi hati menggunakan kemampuan medis berkualitas tinggi dan teknologi tercanggih dengan harga yang wajar,” ujarnya dalam keterangan pers baru-baru ini di Jakarta.
Acibadem menonjol sebagai pilihan utama untuk perawatan canggih seperti ini, dengan infrastruktur teknis dan peralatan yang memenuhi standar global.
“Selain itu, kami menawarkan perawatan pasca operasi yang komprehensif untuk memastikan pasien kami dapat bertransisi ke kehidupan normal dengan lancar,” imbuh Hamdi.
Hingga saat ini, Acibadem telah berhasil melakukan lebih dari 1.000 prosedur transplantasi hati, melebihi tingkat keberhasilan rata-rata global. Pada tahun sebelumnya, sekitar 125 transplantasi hati dilakukan di rumah sakit Acibadem, berkat teknologi canggih dan tenaga medis profesional yang sangat terampil.
Acibadem University Hospital, bagian dari Acibadem Healthcare Group, telah berhasil melakukan prosedur transplantasi hati pada Oktober 2023 lalu, terhadap seorang pasien pria berusia 47 tahun asal Indonesia, Bakti Lubis Hamzah.
Ia menderita fibrosis dan sirosis hati sejak tahun 2022, yang ditandai dengan gejala-gejala seperti pelemahan pada otot dan lemas, mual dan muntah, ketidaknyamanan pada hati di bagian kanan atas perut, dan sebagainya.
Setelah menjalani diagnosa dan pengobatan di Indonesia, Bakti Lubis diberitahu oleh dokternya bahwa penyakitnya telah berkembang ke tahap yang memerlukan prosedur transplantasi. Informasi inilah yang kemudian mendorongnya untuk mencari layanan kesehatan terkemuka di luar negeri untuk menjalani perawatan.
“Saya menemukan Acibadem Healthcare Group ketika sedang mencari rekomendasi untuk menjalani transplantasi hati,” tuturnya.
Page: 1 2
MIX.co.id - Sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya, Erha Clinic meluncurkan program circular economy "Start…
MIX.co.id - Sepanjang 2024, Smartfren telah menggelar rangkaian program corporate social responsibility (CSR) melalui lima…
Isu keberlanjutan kini menjadi fokus global, mendorong perusahaan dan masyarakat untuk menemukan cara yang dapat…
MIX.co.id - Pada kehidupan modern saat ini, berbagai aktivitas manusia sering memberikan dampak buruk terhadap…
Director & Chief Technology Officer Indosat Desmond Cheung, President Director & CEO Indosat Vikram Sinha,…
MIX.co.id - Menyambut liburan akhir tahun, BNI melalui wondr by BNI berbagi tips untuk menikmati…