3 Tips Jitu Mendesain Bumper Ads

Oleh Jason Tedjasukmana, Head of Corporate Communications at Google Indonesia.

Ketika YouTube pertama kali di awal tahun 2016 memunculkan bumper ads, yaitu iklan berdurasi 6 detik yang tidak dapat diabaikan, banyak pengiklan yang terkejut. Bagaimana tidak? Mereka sudah terbiasa dengan format iklan 30 detik, yang kemudian dipangkas menjadi 15 detik. Selanjutnya, durasi singkat tersebut kembali dipangkas hingga hanya tersisa 6 detik. Mereka mungkin menggaruk kepalanya seraya bergumam, “Bagaimana caranya membuat iklan yang efektif selama 6 detik?”

Beranjak satu tahun kemudian, YouTube kini dipenuhi bumper ads yang efektif. Dengan kreativitasnya, para pengiklan telah berhasil mengemas iklan mereka secara singkat dan tepat guna. Mereka berhasil memandang iklan singkat ini sebagai kanvas baru yang memerlukan inovasi dan pemahaman baru. Walau tidak ada rumus pasti untuk membuat bumper ads yang sempurna, setidaknya ada beberapa tips yang telah terbukti membantu membuat bumper ads jadi lebih efektif.

1. Fokus Pada Satu Hal

Iklan 30 detik memungkinkan para pengiklan untuk melakukan banyak hal seperti bercerita, branding, menjelaskan produk, dsb. Namun untuk bumper ads yang hanya 6 detik, tidak ada waktu untuk banyak hal. Sejatinya bumper ads memang didesain untuk menjangkau pemirsa dengan pesan yang singkat dan terfokus. Oleh sebab itu, para pengiklan sebaiknya hanya fokus pada satu hal.

Ketika para pengiklan telah memutuskan satu hal tersebut, misalnya menjelaskan produk, maka mereka kemudian dapat fokus pada aspek vital lain seperti kualitas iklan dan kreativitas.

2. Kelola waktu dan Fokus pada Call-to-Action

Banyak bumper ads yang efektif mulai dengan visual yang menarik atau satu subjek yang dengan cepat memberi tahu atau mengingatkan pemirsa terhadap merek tertentu. Format iklan singkat ini dapat menjadi tidak efektif ketika pengiklan menampilkan terlalu banyak informasi di detik-detik awal. Selain tidak efektif, ini juga dapat membingungkan pemirsa.

Selanjutnya, banyak bumper ads yang efektif juga memfokuskan pada call-to-action bagi pemirsa. Biasanya dua detik terakhir adalah momen untuk call-to-action. Hindari menampilkan terlalu banyak elemen di penghujung iklan, sebab hal ini dapat mengaburkan pesan utama iklan Anda. Fokuslah pada pesan yang singkat, sederhana, dan dengan penyampaian yang jelas.

3. Pikirkan Prospek Iklan Berseri

Bumper ads dapat menjadi sentuhan kecil tapi berkesan dalam sebuah rangkaian iklan yang lebih besar. Banyak pengiklan kini membuat iklan berseri yang mengeksplorasi beberapa aspek dari pesan utama. Mereka juga memanfaatkan iklan berseri untuk menampilkan cerita.Tidak sedikit dari mereka yang berhasil mengemas iklan berseri ini hingga iklan mereka betul-betul disukai bahkan ditunggu oleh pemirsa.

Memandang bumper ads sebagai bagian dari tiga atau lima iklan dapat memberikan Anda keleluasaan untuk memfokuskan aspek tertentu dari tiap iklan. Jika satu saja bumper ads Anda berhasil meninggalkan kesan yang memikat pemirsa, maka pemirsa akan mendapatkan gambaran tentang bumper ads Anda berikutnya. Hal ini dapat membuat pemirsa lebih memperhatikan iklan Anda sesuai dengan framing yang Anda bentuk. Ketika framing sudah terbentuk, pemirsa akan dapat merespons lebih baik variasi iklan Anda sedangkan pesan utama tetap tersampaikan dengan baik.

Membuat bumper ads yang efektif bukanlah suatu hal yang teramat sulit. Dengan kreativitas dan fokus pada pesan utama, pengiklan dapat menjadikan iklan singkat ini sebagai salah satu strategi periklanan yang efektif.

*Tips ekstra: kalau Anda ingin mengedit iklan Anda yang sebelumnya berdurasi 30 detik untuk menjadi hanya 6 detik, beberapa elemen pastilah harus dibuang. Oleh karenanya, pertahankan hanya elemen iklan yang berkesan dan mengena.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)