MIX.co.id – Sebanyak 62 persen perusahaan di Indonesia berpotensi mengadopsi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), dan perusahaan dengan ekosistem teknologi akan menikmati pertumbuhan laba hingga 1,4 kali lebih tinggi.
Hal itu terungkap dari hasil riset yang dilakukan oleh Mekari, perusahaan solusi digital, bertajuk “Artificial Intelligence Adoption Readiness of Businesses in Indonesia” yang menemukan tiga level kesiapan perusahaan di Indonesia untuk mengadopsi teknologi AI.
Riset tersebut diluncurkan pada acara Mekari Conference 2023, yakni konferensi teknologi tahunan yang menghimpun pakar, pebisnis, dan profesional lintas industri untuk membahas peran teknologi bagi bisnis.
Tahun ini, Mekari Conference mengambil tema ‘Digital Reinvention for Tomorrow’s Business’ dan berlangsung Kamis (7/9), di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten.
CEO Mekari Suwandi Soh mengungkapkan, berdasarkan riset yang dilakukan pada kuartal pertama 2023, perusahaan di Indonesia sudah gencar melakukan transformasi digital, yang menjadi pondasi untuk mengadopsi teknologi mutakhir masa depan, yaitu AI.
Menurutnya, teknologi AI akan merevolusi cara perusahaan beroperasi dengan menghadirkan sederet manfaat, mulai dari otomatisasi hingga peningkatan produktivitas.
“Perusahaan segala ukuran, mulai dari UMKM hingga yang besar, harus mempersiapkan diri, baik dari segi infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) untuk memanfaatkan AI bagi kemajuan bisnis di tengah revolusi industri 4.0,” lontar Suwandi.
Riset Mekari menemukan bahwa kesiapan perusahaan untuk mengadopsi teknologi AI dapat diukur dari tiga level implementasi teknologi saat ini.
Di level pertama atau terdasar, perusahaan telah memanfaatkan setidaknya satu macam solusi digital untuk meningkatkan produktivitas di salah satu proses atau kegiatan bisnis utama. Sebanyak 95 persen bisnis menengah dan besar di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya berada di level ini.
Di level kedua, perusahaan tidak saja menggunakan, namun juga mengintegrasikan beragam solusi digital di beberapa proses atau kegiatan operasional untuk mendorong efisiensi bisnis secara keseluruhan. Dari semua perusahaan yang sudah menggunakan, setidaknya satu solusi digital di level pertama, sebanyak 35 persen berhasil memperdalam penggunaan teknologi dan naik ke level yang lebih tinggi.
Di level ketiga atau teratas, adalah perusahaan telah membentuk ekosistem teknologi dengan menggabungkan dua faktor penting, yaitu infrastruktur teknologi dan budaya perusahaan, sehingga mampu mengoptimalkan pemanfaatan teknologi bagi pertumbuhan bisnis. Dari semua perusahaan yang sudah mengimplementasi dan mengintegrasikan berbagai solusi digital di level kedua, sebanyak 62 persen mampu bergerak maju ke level teratas ini.
Perusahaan-perusahaan di level ketiga ini, dijelaskan Suwandi, mempunyai...